Apa itu Ghibah: Pengertian, Ciri-Ciri, Dalil, Dosa, dan Cara Menghindari Ghibah

Apa itu Ghibah? Pengertian Ghibah adalah perbuatan menyampaikan atau menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedangkan orang tersebut tidak suka, baik dari agamanya, Tuhannya, hati, akhlak, tingkah laku dan bentuk lahiriyahnya. Arti Ghibah sama dengan membeberkan aib seseorang, dan yang namanya aib tidak baik untuk diperbincangkan.

Definisi Ghibah secara singkat adalah bergunjing. Menggunjingkan keburukan seseorang adalah perbuatan yang keji dan kotor di pandangan Allah SWT dan Rasul-Nya, namun saat ini masih banyak yang menyepelekan Dosa Ghibah itu sendiri.

Contoh Ghibah misalnya seseorang yang mengatakan kepada orang lain : “Hai Fulan, lihatlah si fulan itu, dia lahir dari keluarga rendahan, miskin, tidak mengenal pendidikan dan tubuhnya pendek. Selain itu, dia juga punya tampang yang jelek dan istri yang jelek pula.”. Subhanallah..

Baca juga : Pengertian Zina

Hukum pelaku Ghibah juga telah banyak disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sabda Rasulullah SAW, nanti saya akan jelaskan beberapa diantaranya pada artikel ini. Sebagai seorang Muslim, wajib hukumnya untuk menghindari sifat ghibah dan belajarlah memuliakan saudara.

1. Pengertian Ghibah

Apa itu Ghibah: Pengertian, Ciri-Ciri, Dalil, Dosa, dan Cara Menghindari Ghibah
Penjelasan tentang Ghibah

Kata Ghibah (غيبة) berasal dari akar kata “ghaba, yaghibu” (غاب يغيب) yang artinya tersembunyi, terbenam, tidak hadir, dan tidak tampak. Orang-orang sering menyebutnya dengan kata “ghaib”, yang berarti tidak hadir.

Pengertian ghibah secara bahasa adalah memaparkan dan membicarakan suatu kebenaran dari seseorang kepada orang lain baik dari segi akhlaknya, tingkah lakunya, hartanya, anak-anaknya, hati, status maupun jasmaniyahnya, sedangkan orang yang dibicarakan tidak menyukai itu.

Sebagaimana maksut Ghibah ini telah diterangkan dalam sebuah hadits :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Artinya : Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam telah bersabda : “Apakah kalian mengetahui apa itu ghibah?” Para shahabat menjawab,  “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda : “(Ghībah itu) adalah engkau mengatakan tentang saudaramu mengenai apa yang ia benci.” Dikatakan kepada beliau : “Apakah pendapatmu jika yang ada pada saudaraku sesuai apa yang saya katakan.”Beliau bersabda : “Jika yang ada padanya sesuai apa yang engkau katakan, maka itulah ghibah, dan jika tidak sesuai yang ada padanya, maka sungguh engkau telah mendustakannya.” (HR. Muslim).

2. Dosa Ghibah dalam Al-Qur’an dan Sabda Rasulullah SAW

Apa itu Ghibah: Pengertian, Ciri-Ciri, Dalil, Dosa, dan Cara Menghindari Ghibah
Bahaya Ghibah

Dosa Ghibah Selain dianggap sebagai perbuatan yang keji dan kotor, terdapat dalil-dalil lainnya yang menyatakan secara keras tentang larangan berbuat Ghibah terhadap sesama, juga dosa besar yang akan diganjarkan kepada pelaku ghibah. Berikut ayat-ayat dan sabda-nya :

2.1. Ghibah ibarat Memakan Daging Saudara yang sudah Mati (Qs. Al-Hujarat ayat: 12)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”.

Penjelasan :

Dari potongan ayat diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa perbuatan ghibah diibaratkan sebagai seseorang yang memakan daging dari mayat saudaranya sendiri. Sebagai seorang muslim, diwajibkan untuk selalu berprasangka baik (Huznudzan) kepada sesama, karena menggunjing termasuk dosa yang besar.

Baca juga : Pengertian Qada dan Qadar

2.2. Ghibah termasuk Akhlak yang Tercela (HR. Muslim).

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “أتدرون ما الغيبةُ؟ قالوا: اللهُ ورسولُه أعلمُ. قال: ذكرُكَ أخاكَ بما يكرهُ، قيل: أفرأيتَ إن كان في أخي ما أقولُ؟ قال: إن كان فيه ما تقولُ، فقد اغتبتَه. وإن لم يكنْ فيه، فقد بهتَّه”. أخرجه مسلم

Artinya: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : 

Tahukah kalian apa itu ghibah? Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, “Yaitu engkau menceritakan tentang saudaramu sesuatu yang ia tidak sukai”, Lalu ditanyakan kepada beliau, “Bagaimana pendapatmu jika yang kuceritakan itu benar ada padanya?” Maka beliau bersabda, “Apabila yang engkau katakan itu sesuai dengan kenyataan maka engkau telah meng-ghibahinya. Dan apabila tidak sesuai dengan kenyataan maka engkau telah berdusta atasnya.”.


2.3. Termasuk Golongan Orang Dzalim (Qs. Al-Anam ayat: 68)

وَإذَا رَأَيْتَ الَّذِيْنَ يَخُوْضُوْنَ فِيْ آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهِ, وَ إِمَّ يُنْسِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ فَلاَ تَقْعُدْ بَعْدَ الذِكْرِ مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ

“Dan jika kalian melihat orang-orang yang mengejek ayat Kami, maka berpalinglah dari mereka sampai mereka membicarakan pembicaraan lainnya. Dan apabila kalian dilupakan oleh Setan, maka janganlah kalian duduk bersama kaum yang dzalim setelah kalian ingat”.

2.4. Dosa bagi Penggibah dan Pendengar yang menyetujui (Imam Nawawi).

Dalam Al-Adzkar Imam Nawawi pernah berkata: “Ketahuilah bahwa ghibah itu sebagaimana diharamkan bagi orang yang menggibahi, diharamkan juga untuk orang yang mendengarkan dan menyetujuinya.”.

Penjelasan : Dosa Ghibah bukan hanya bagi pelakunya saja, tapi juga untuk yang mendengarnya dan menyetujuinya. Dianjurkan untuk mengingatkan orang yang menggibahi tersebut untuk menghentikan prmbicaraannya. Jika kamu merasa takut atau segan, maka pergilah dan keluarlah dari tempat atau pembicaraan tersebut.

Pengertian : Dampak Buruk Media Sosial

3. Ciri-ciri Ghibah

Pahami dan simpan, beberapa karakteristik seseorang yang suka menggibahi orang lain / saudaranya sendiri :

3.1. Selalu menceritakan keburukan orang lain atau saudaranya ke orang lainnya di belakang.
3.2. Senang mengadu domba atau merusak hubungan baik antar seseorang dengan orang lain.
3.3. Sering mempermalukan dan menghina saudaranya sendiri di depan orang lain.
3.4. Senang melakukan perbuatan dengan tujuan menunjukkan keburukan seseorang.
3.5. Senang mendengar aib atau keburukan orang lain.

5. Cara Menghindari Ghibah

Lakukan beberapa cara dibawah ini untuk bisa terhindar dan belajar menjauhi sifat Ghibah :

5.1. Bergaul dengan orang-orang baik dan beramal saleh

Orang-orang saleh umumnya akan bisa mengontrol perilaku agar tetap terkesan baik, sopan, mengerti tata krama dan memiliki sifat terpuji. Biasanya mereka tidak akan suka jika menggunjingkan saudara maupun orang lain.

5.2. Menjaga Lidah

Lidah itu sangat tajam, seperti kata orang-orang, hanya karena ucapan saja, bisa menciptakan perang dunia selanjutnya. Perkataan yang tidak terkontrol biasanya akan bermuara ke kata-kata kotor, caci-maki dan akhirnya memfitnah orang lain.

5.3. Menjaga Telinga

Seperti potongan ayat di atas, dosa ghibah akan diberatkan ke si-pendengar juga, bukan hanya penyebar berita saja. Untuk itu, menjauhlah jika seandainya tongkrongan kamu, telah memasuki obrolan yang mulai mengarah ke gosip dan menggunjingkan orang lain.

5.4. Mengintrospeksi diri sendiri

Kapanpun dan dimanapun kamu berada, tetap jaga diri dan intropeksi dia. Selalu ingat bahwa setiap manusia itu memiliki kekurangan dan kelebihan. Bayangkan jika suatu hari orang lain juga menceritakan keburukan kamu ke orang lain, tentunya kamu tidak suka kan?

5.5. Ingat kebaikan orang tersebut

Menggunjingkan sesama muslim sama halnya memakan daging saudara sendiri yang sudah wafat. Salah satu cara menghentikan sifat ghibah adalah dengan mengingat kebaikan orang lain tersebut kepada kita.

5.6. Selalu mengingat Allah SWT

Dengan selalu mengingat Allah SWT (Mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi Larangan-Nya), tentulah didalamnya termasuk menjauhi perbuatan gunjing atau ghibah, sebab hal tersebut termasuklah perbuatan yang dibenci-Nya, dan dianggap-Nya sebagai perbuatan yang keji dan kotor.

5.7. Ingat Ganjarannya

Setiap perbuatan yang dilarang, masing-masing memiliki ganjaran setimpal yang akan diberikan Allah SWT. Selalu ingat bahwa azab-Nya sangat pedih bagi mereka yang mengingkarinya. Jika hal tersebut selalu diterapkan, otomatis kamu akan sebisa mungkin untuk tidak menggibahi orang lain.

5.8. Saling mengingatkan

Jika ada orang yang sedang membicarakan keburukan orang lain kepada kamu, cobalah untuk langsung mengingatkan dia untuk menghentikan pembicaraannya. Jika kamu segan atau merasa takut, segeralah pergi dari obrolan saat itu juga.

Baca : 7 Cara bahagia Dunia Akhirat

Penutup

Demikianlah, Artikel kali ini mengenai Pengertian Ghibah, Dosa Ghibah,Dalil, Ciri-ciri dan Cara Menghindari Ghibah dalam Islam. Terima kasih.

You May Also Like