10 Dampak Positif dan Negatif Konferensi Meja Bundar (KMB)

Dampak Positif dan Negatif Konferensi Meja Bundar

Dalam sejarah Indonesia, kita mengenal adanya Konferensi Meja Bundar. Bagi yang pernah duduk di bangku sekolah, pelajaran sejarah tentang KMB ini mulai diulas sejak Sekolah Menengah. Lalu, apa itu Konferensi Meja Bundar?

Konferensi Meja Bundar adalah cikal bakal penyerahan kekuasaan penuh kepada NKRI atas kekuasaan Belanda. KMB adalah pertemuan antara perwakilan Indonesia, Belanda dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), pada tanggal 23 Agustus hingga 2 November tahun 1949 di Den Haag, Belanda.

Sebelum KMB, sebenarnya telah terjadi 3 pertemuan sengit antara Indonesia dengan Belanda, yakni Perjanjian Linggarjati, Renville dan Perjanjian Roem-Royen. 3 Perjanjian diatas dicatat dalam sejarah Indonesia sebagai Pertemuan tingkat tinggi.

Selengkapnya : Isi Perjanjian Linggarjati

Perundingan-perundingan tersebut didasari oleh usaha pihak Belanda untuk meredam Kemerdekaan Indonesia, dengan berbagai upaya dan tindakan kekerasan, namun akhirnya menjadi Boomerang. Kenapa?

Karena akhirnya, Belanda mendapat kecaman dari dunia internasional. Itulah mengapa masalah tersebut diselesaikan secara Diplomasi, melalui serangkaian pertemuan dan perjanjian.

Hasil KMB yang telah berlangsung di Den Haag akhirnya menimbulkan beberapa dampak baik dan buruk. Dan dibawah ini adalah Dampak Positif dan Negatif Konferensi Meja Bundar. Silakan simak hingga selesai.

Hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag

Konferensi ini ditutup secara resmi di gedung parlemen Belanda pada tanggal 2 November 1949, yang disusun dalam Rancangan Piagam Penyerahan Kedaulatan.

Isi Perjanjian konferensi meja bundar adalah sebagai berikut:

  • Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia secara penuh kepada RIS dengan tanpa sarat lagi, dan tidak dapat dicabut, serta mengakui Republik Indonesia Serikat sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat.
  • RIS menerima kedaulatan itu atas dasar ketentuan-ketentuan pada Rancangan Konstitusi yang telah dipermaklumkan kepada pihak belanda.
  • Kedaulatan akan diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949

Baca juga : Ekspor dan Inpor: Pengertian, Ciri-ciri, Penyebab, Manfaat dan Tujuan Perdagangan Internasional

Dampak Positif Konferensi Meja Bundar

  • Seluruh tentara Belanda di Indonesia ditarik ke negaranya secara keseluruhan
  • Penarikan tersebut menjadikan perang antara Indonesia dan Belanda menjadi berakhir
  • Kemudian, Belanda secara terbuka mengakui kemerdekaan Indonesia
  • Sejak saat itu, Indonesia mulai melakukan pembenahan besar-besaran, seperti pembangunan dan perbaikan.
  • Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.

Dampak Negatif Konferensi Meja Bundar

  • Seluruh hutang dari tahun 1942 beralih tanggung jawab, sepenuhnya menjadi milik Indonesia
  • Dengan dibentuknya RIS, maka demokrasi yang di cita-citakan tidak terlaksana.
  • Penyelesaian masalah Irian Barat menjadi tertunda, sehingga belum diakui milik Indonesia
  • Republik Indonesia menjadi terpecah-pecah menjadi negara bagian yang terdiri dari Negara Indonesia Timur, Negara Jawa Timur, Negara Pasundan dan Jakarta, Negara Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan lain-lain
  • Terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS) membuat Indonesia menjadi sebuah negara bagian dari pemerintah Belanda.

_______________

Baca juga : Pengertian Animisme dan Dinamisme

Nah, itulah tadi sejarah, hasil dan Dampak Positif dan Negatif Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan di Den Haag. Semoga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita. Terima kasih.

You May Also Like