Kelompok Sosial: Pengertian, Klasifikasi, Macam, Ciri dan Contohnya

Kelompok Sosial

Pengertian kelompok sosial adalah suatu fenomena umum ditengah masyarakat yang membentuk beberapa kelompok tertentu, yang diakibatkan oleh interaksi antar inpidu dan disebabkan kesamaan beberapa hal, antara lain ide, gagasan, tujuan, pandangan dan kesukaan.

Ciri-ciri kelompok sosial yang paling inti yakni adanya dua inpidu atau lebih yang terlibat komunikasi secara timbal balik. Semua pihak yang ikut serta sama-sama memberikan andil dalam terciptanya kelompok-kelompok di tengah masyarakat.

Tujuan yang paling umum yakni membentuk karakter setiap orang untuk lebih berani terbuka, bersosialisasi, berkomunikasi dan menyampaikan aspirasi serta argumen secara leluasa, tanpa adanya perasaan malu, tidak percaya diri dan takut.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, terutama keluarga dan masyarakat sekeliling. Akhirnya terciptalah interaksi sesama secara berkelanjutan, yang akhirnya menjadi penyebab terbentuknya kelompok sosial di suatu daerah.

Contoh kelompok sosial secara garis besar dan umum bisa kita temukan pada instansi Pendidikan, Perusahaan, Lembaga Sosial dan sebagainya.

Dalam prakteknya, banyak kumpulan orang yang sengaja menciptakan sebuah kelompok di masyarakatnya untuk mempererat kerukunan antar sesama.

Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli

Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli

Untuk lebih memahami arti dari istilah ini, berikut adalah beberapa pendapat dari para ahli, yang saya dapat dari beberapa sumber terpercaya:

George Homans

Merupakan Suatu Kumpulan Inpidu Yang Melakukan Kegiatan, Interaksi Dan Memiliki Perasaan Untuk Membentuk Suatu Keseluruhan Yang Terorganisasi Dan Berhubugan Dengan Timbal Balik.

Hendro Puspito

Suatu Kumpulan Nyata Dan Teratur Dari Inpidu Yang Melaksanakan Perannya Secara Berhubungan Untuk Mencapai Tujuan Bersama.

Willa Huky

Adalah Suatu Unit Yang Terdiri Dari Dua Orang Atau Lebih Yang Saling Berkomunikasi Dan Berinteraksi.

Joseph. S Roucek

Suatu Kelompok Yang Meliputi Dua Manusia Atau Lebih Yang Diantara Mereka Terdapat Pola Interaksi Yang Dapat Dipahami Oleh Orang Lain Atau Anggotanya Dengan Keseluruhan.

Giddens

Kelompok Sosial Merupakan Sejumlah Orang Yang Berinteraksi Satu Sama Lain Secara Teratur.

Johnson

Ialah Dua Orang Atau Lebih Yang Saling Berinterkasi Dengan Cara Yang Terpola Sebagai Sebuah Kelompok Oleh Mereka Sendiri Dan Orang Lain.

Mac Iver & Charles H. Page

Sebagai Satu Kesatuan Atau Himpunan Manusia Yang Hidup Bersama Karena Adanya Interaksi Antara Mereka.

Robert K. Merton

Sejumlah Orang Yang Saling Berinteraksi Yang Sesuai Dengan Pola Yang Telah Mapan.

Soerjono Soekanto

Satu Kesatuan Atau Himpunan Manusia Yang Saling Berhubungan Diantara Mereka Dengan Adanay Timbal Balik Dan Saling Memengaruhi.

Baca juga : Pengertian hak dan kewajiban

Ciri-Ciri Kelompok Sosial

jenis kelompok sosial

Berdasarkan definisi diatas, bisa disimpulkan bahwa kelompok sosial memiliki peran yang penting dalam mempermudah mencapai suatu tujuan, mengingat peran inpidu saling berkaitan satu sama lainnya.

Disamping itu, keaktifan tiap inpidu di dalam kelompok tersebut harus saling mengerti dan memahami setiap elemen didalamnya.

Akhirnya, muncullah beberapa Karakteristik Kelompok Sosial yang bisa diuraikan seperti dibawah ini :

Kesadaran bahwa dia adalah anggota kelompok

Ketika seseorang memasuki sebuah kelompok sosial di dalam masyarakat, terlebih dahulu akan mengalami yang namanya proses orientasi dan adaptasi kepada seluruh anggota kelompok. Tujuannya adalah untuk mengenalkan dan menyedarkan diri sendiri bahwa dia adalah anggota dari kelompok tersebut.

Selain itu, oraientasi juga berfungsi sebagai langkah pengakuan dari anggota lain dari kelompok akan kehadiran orang yang baru. Sehingga, penyesuaian segala aspek cepat terwujud demi menyatukan tujuan dan berjuang bersama dalam mewujudkannya.

Adanya FeedBack (Timbal Balik)

Setiap anggota dalam kelompok pasti memiliki visi misi dan tujuannya masing-masing sebelum bergabung, sehingga terjadilah umpan balik dalam segala hal, baik komunikasi maupun tujuan.

Hubungan timbal balik yang terjalin mulai dari anggota ke kelompok sosial, maupun dari kelompok sosial itu sendiri kepada anggota-anggota didalamnya.

Hubungan timbal balik yang terjalin bersifat Mutualisme, dalam artian sama-sama memberikan manfaat antara satu sama lain, sehingga proses pencapaian tujuan semakin mudah dan terkendali dengan baik serta terstruktur untuk kedepannya.

Mempunyai Pola Prilaku

Setiap kelompok sosial yang ada pasti memiliki pola perilaku khusus didalam kelompok tersebut. Cerminan pola perilaku ini disimpulkan dari kriteria, ciri khas maupun tidak tanduk dari setiap anggota kelompok sosial itu sendiri.

Kriteria yang ada, didapat dari hubungan sosial yang terjalin antara anggota dan kelompok. Jika pola perilaku mampu dikendalikan dengan baik, maka susunan perilaku bisa menjadi lambang akan kemajemukan yang mampu diatur hingga terkesan harmonis dalam masyarakat.

Itulah mengapa sebuah kelompok sosial perlu menegakkan fungsi kontrol terhadap semua perilaku dari anggota, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Adanya Persamaan Nasib dan Pemikiran

Faktor pendorong seorang inpidu untuk memutuskan bergabung dengan sebuah kelompok sosial dalam masyarakat adalah, karena menyadari adanya beberapa persamaan, antara lain persamaan nasib dan sepemikiran.

Nasib dan pemikiran tersebut umumnya timbul dari masalah pribadi dengan kehidupan sosialnya di masyarakat.

Misalnya saja tentang lingkungan hidup, sehingga dia perlu bergabung dengan mereka-mereka yang punya permasalahan di masyarakat yang sejenis, sehingga terbentuklah sebuah kelompok sosial dan bersama-sama memecahkan masalah yang ada.

Memiliki Sistem

Saat beberapa orang bergabung dan membentuk sebuah komunitas di tengah masyarakat bernama Kelompok Sosial, antara satu dengan yang lainnya sudah jelas memiliki keterkaitan dan saling ketergantungan. Hal ini menyebabkan sebuah kelompok harus memiliki yang namanya sistem.

Pengertian sistem sendiri ialah sebuah pengaturan yang terdapat dalam semua unsur yang terdapat pada satu kesatuan, yakni unsur-unsur dan bertujuan menghasilkan output yang sejalan dengan tujuan sesuatu itu sendiri.

Akibatnya, setiap orang yang berada dalam kelompok sosial wajib menjaga sistem tersebut demi eksistensi dan kelangsungan kelompok tersebut, antara lain adalah sistem keanggotaan, keuangan, nilai dan norma.

Adanya Sebuah Struktur

Struktur Sosial sangat diperlukan dalam sebuah kelompok, keberadaannya berfungsi untuk menjaga, menyeimbangkan, merawat dan menjamin keberlangsungan kelompok yang bersangkutan.

Dengan adanya Struktur, juga akan menghindari perihal berupa Penyimpanan sosial, serta membedakan antara tanggung jawab dan wewenang pada tiap-tiap anggota dalam kelompok sosial.

Setiap anggota berhak punya wewenang dan tanggung jawab yang diemban. Itulah mengapa struktur sangat diperlukan, sehingga tugas dan peran masing-masing dalam kelompok sosial tertata dengan baik dan terorganisir.

Berlakunya Aturan dan Norma

Setiap kelompok sosial yang tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat pasti memiliki nilai dan norma tersendiri sebagai anutan bersama. Nilai dan Norma yang ada wajib hukumnya untuk dipatuhi dan dijalankan oleh siapapun tanpa terkecuali.

Aturan dan Normal yang sudah ditegakkan juga didapatkan dari hasil musyawarah bersama, pastinya tiap-tiap nilai dan norma yang disetujui tidak akan diganggu gugat lagi oleh siapapun. Begitu juga dengan sanksi-sanksi yang telah dikualifikasikan sedemikian rupa.

Yang Pastinya, Memiliki Tujuan

Ciri-ciri Kelompok Sosial yang terakhir adalah memiliki tujuan. Setiap mereka yang telah tergabung pastilah memiliki motivasi, inspirasi, sebab dan pertimbangan yang matang sebelum memasukinya.

Pembuatan tujuan berfungsi untuk menentukan kemana arah kelompok tersebut berjalan. Tujuan dalam kelompok sosial umumnya memiliki 3 pandangan, antara lain tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Baca Juga : Pengertian Institusi Sosial

Macam-Macam Kelompok Sosial di Masyarakat

macam macam kelompok sosial

Ada 2 faktor yang menyebabkan proses perjalanan kelompok menjadi lebih komplit, yakni faktor kedekatan dan keaamaan. Semakin dekat antar inpidu didalamnya, otomatis akan semakin sering pula mereka berdiskusi, saling memberi informasi, melihat dan bersosialisasi.

Selain itu ada juga faktor kesamaan, mulai dari masalah yang ada, pemikiran dan tujuan. Dari situlah timbul keinginan bersama dalam mewujudkan suatu hal saat bergabung dengan sebuah kelompok di tengah masyarakat.

Akhirnya muncul banyak macam-macam kelompok sosial dari berbagai kalangan, tolok ukur, ukuran, jumlah dan sebagainya.

Nah, berikut ini adalah ulasan mengenai Jenis-jenis Kelompok Sosial dalam masyarakat yang paling umum :

Dialah Robert Bierstedt, Beliau mengambil dari sudut pandang keteraturan dan darinada atau tidaknya Organisasi, sehingga pembagiannya menjadi seperti berikut :

Kelompok Sosial yang Teratur

In-Group dan Out-Group

  • In-Group: Seseorang yang mengidentifikasikan dirinya didalam kelompok skala kecil secara jelas, serta menitikberatkan pada pendekatan sifat dan kesamaan.
  • Out-Group: Kelompok yang berada di luar In-Group, dalam artian selain In-Group, berarti adalah Out-Group.

Kelompok Primer dan Sekunder

  • Kelompok Primer: Sebuah kelompok yang mempunyai ikatan sangat dekat, personal dan langgeng, misalnya Keluarga
  • Kelompok Sekunder: yakni kelompok yang anggotanya tidak tetap, bersifat kontemporer, satu tujuan, dan lingkupnya cukup besar, misalnya Tim Sepakbola.

Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesselschaft)

  • Paguyuban: adalah hubungan dua orang atau lebih yang memiliki ikatan batin yang kuat, murni, alamiah dan kekal.
  • Patembayan: adalah ikatan lahir yang sifatnya pokok, dan biasanya berlangsung dalam waktu yang singkat.

Grup Formal dan Informal

  • Grup Formal: ialah suatu kelompok yang didalamnya terdapat aturan, kewajiban, hak, nilai dan norma yang hatus dipatuhi oleh seluruh anggota kelompok, contohnya Perusahaan dan birokrasi.
  • Grup Informal: didalamnya tidak terdapat aturan yang pasti, kelompok tercipta hanya karena keseringan bertemu, sehingga menyebabkan bertukarnya pengalaman dan kepentingan.

Membership Group dan Reference Group

  • Membership Group: adalah sebuah grup dimana semua orang didalamnya termasuk anggota grup secara fisik.
  • Reference Group: yakni kelompok sosial yang dijadikan landasan bagi seseorang dalam proses pebentukan perilaku dan kepribadiannya.

Kelompok Sosial Tidak Teratur

Kerumunan

Pengertian Kerumunan adalah sejumlah orang yang berkumpul di suatu tempat, yang disebabkan oleh suatu objek yang menjadi daya tarik pada suatu waktu tertentu. Jenis kerumunan antara lain Kerumunan tidak tetap, Konvensional dan Kerumunan Bertindak.

Publik

Pengertian publik adalah orang-orang yang berkumpul pada suatu tempat, dimana setiap orang punya keperluan dan kepentingan yang sama, namun tidak memiliki tanggung jawab antar satu sama lainnya. Contohnya adalah perkumpulan di Pasar Tradisional.

Kelompok Sosial berdasarkan Ada atau Tidaknya Organisasi

  • Kelompok Statis: adalah pengelompokan inpidu didalamnya yang tidak terdapat ikatan apa-apa, misalnya kelompok anak usia 10-15 tahun.
  • Kelompok Kemasyarakatan: adalah sebuah kelompok yang punya kesamaan, namun tidak memiliki organisasi maupun hubungan sosial didalamnya.
  • Kelompok Sosial: adalah kelompok yang tiap anggota didalamnya mempunyai kesadaran satu sama lain, tapi tidak bernaung dibawah sebuah organisasi.
  • Kelompok Asosiasi: asalah suatu kelompok yang punya kesamaan, kesadaran dan tujuan, serta tergabung dalam sebuah organisasi, contohnya sekolah, BEM, Pramuka dan OSIS.

Meski kita tidak menyadari, namun pada dasarnya setiap kelompok sosiak selalu ada dan tumbuh di masyarakat.

Tujuan Kelompok Sosial

klasifikasi kelompok sosial

Secara umum, fungsi utama dari istilah social group ini adalah membentuk sebuah golongan dengan pemikiran dan rasa yang sama, sehingga mampu memecahkan masalah yang dihadapi, dan membentuk tim yang solid.

Berikut ini adalah 3 tujuan yang sering kita temukan di lingkungan sekitar:

Sebagai Bentuk Kerjasama dalam Memecahkan Masalah

Sebuah kelompok tercipta akibat dari ketidakmampuan seseorang dalam menangani suatu masalah, akhirnya dia membentuk sebuah golongan sosial yang yang memiliki problem, dan pemikiran, yang kemudian merumuskan cara menyelesaikan masalah yang ada.

Contohnya kelompok petani dalam membentuk dan mengatur pengairan (saluran irigasi) ke lahan persawahan mereka. Dengan bekerja sama, tentu proses pembuatan akan semakin mudah dan bisa disegerakan operasionalnya.

Menjadi Wadah Pemersatu

Saat suatu masalah terselesaikan secara bersama-sama, itu artinya mereka telah membuktikan bahwa tim yang dibangun bisa memberi manfaat bagi semua anggota, juga menunjukkan bahwa kelompok yang dibentuk telah solid.

Sehingga lama-kelamaan akan menjadi wadah baru dalam penampungan ide-ide dan gagasan lainnya, yang mampu menciptakan perubahan yang signifikan dan berdampak baik bagi para anggota.

Meningkatkan Produktivitas Individu dan Kelompok

Meningkatkan mutu dan keproduktivitasan inpidu saat ia bekerja dalam kelompok. Kegiatan yang dilakukan bersama-sama akan jauh lebih menghasilkan daripada melakukannya secara inpidual.

Contohnya seperti organisasi OSIS di sekolah. Kegiatan intra sekolah akan lebih efektif dan efisien ketika seluruh agenda diwujudkan melalui kegiatan musyawarah, gotong royong dan praktek kerja bersama.

Faktor Pendorong Terbentuknya Kelompok Sosial

fungsi kelompok sosial

Sebuah kelompok pada dasarnya terbentuk tidak serta-merta begitu saja, pasti ada faktor yang jadi pendorong sehingga tiap-tiap pihak didalamnya punya niat yang kuat dan tujuan yang sama, sehingga memberikan inisiatif bagi mereka untuk membentuk sebuah komunitas. Dan berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya kelompok sosial di masyarakat :

Faktor Masalah

Penyebab yang pertama yakni masalah. Seringkali seseorang mengalami masalah yang terkadang sangat sulit jika harus menyelesaikannya seorang diri, sehingga otomatis dia membutuhkan orang lain untuk membantunya.

Contohnya saat anda mengerjakan tugas kelompok di sekolah. Satu dengan yang lainnya akan saling beradu argumen dan pendapat untuk menemukan jalan keluar dari sebuah persoalan. Sehingga bisa mendapatkan titik terang yang kemudian membentuk suatu kelompok sosial dalam pendidikan.

Faktor Persamaan Tujuan

Yang kedua adalah kesamaan tujuan antara satu orang dengan orang lain. Tujuan yang ada pasti diupayakan dengan cara apapun agar bisa terwujud dengan maksimal.

Ketika anda mendapati seseorang yang ternyata memiliki satu tujuan sama dengan anda, saat itu anda akan berniat mewujudkannya secara berbarengan, akhirnya terbentuklah sebuah komunitas sosial.

Demikianlah, pengertian kelompok sosial, faktor penyebab, ciri-ciri, tujuan dan macam-macam kelompok sosial di masyarakat. Semoga bisa menambah wawasan anda dan Terima Kasih.

You May Also Like