Penyakit Sosial: Pengertian, Macam, Penyebab dan Cara Mencegahnya

penyakit sosial

Penyakit sosial yang sering muncul di masyarakat mulanya berawal dari Penyimpangan Sosial, baik skala kecil maupun besar. Penyimpangan ini lama-kelamaan menjadi kebiasaan yang akhirnya tumbuh sebagai budaya buruk dari pribadi/inpidu maupun masyarakat.

Pengertian Penyakit Sosial

Apa itu Penyakit Sosial ? Penyakit Sosial adalah keadaan dimana seseorang atau kelompok berada pada titik terendah suatu kondisi positif.

Dalam arti lain, mereka terbiasa melakukan kegiatan yang melanggar norma dan nilai yang berlaku dalam bermasyarakat, baik secara Budaya, Undang-Undang dan Agama.

Umumnya, Kebiasaan suatu masyarakat dalam hal tertentu menjadi tolok ukur terhadap nilai pada masyarakat itu sendiri.

Contohnya bila suatu kaum giat bergotong royong dalam pembersihan lingkungan, maka lingkungan kaum di daerah itu akan dikenal sebagai lingkungan yang bersih, sehat, asri dan terjaga.

Begitu Juga Sebaliknya.

Hal ini disebabkan karena, Perumpamaan Lingkungan adalah sebuah nyawa dan masyarakat adalah Tubuh nya.

Jika tubuh (masyarakat) nya lebih sering sakit (melanggar nilai dan norma sosial), maka lambat laun tubuh tersebut akan melemah hingga akhirnya mati (lingkungan yang hancur).

Macam-Macam Penyakit Sosial

Apa saja yang menjadi Jenis-Jenis Penyakit Sosial ? Penyakit Sosial di dalam Masyarakat bisa kita kelompokkan menjadi beberapa kategori, diantaranya Kebiasaan Meminum Minuman Keras, Penyalahgunaan Narkoba, Judi, Penyakit HIV/AIDS, Pekerja Sex Komersial, Kenakalan Remaja dan lain-lain.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit sosial dalam masyarakat.

1. Kebiasaan Minum-Minuman Keras

Kebiasaan Minum-Minuman Keras

Miras (Minuman Keras) merupakan jenis minuman yang mengandung Alkohol. Miras umumnya digunakan Tenaga Medis sebagai Larutan Antiseptik untuk melawan kuman.

Namun kenyataannya di dalam bermasyarakat, minuman keras telah dijadikan sebagai bahan minuman memabukkan yang bisa menyebabkan kecanduan dan ketergantungan pada peminum, karena mengandung kadar alkohol yang bervariasi.

Orang yang kecanduan alkohol akan menunjukkan gejala mual, pusing, mata merah bahkan tidak sadarkan diri. Hal ini dikarenakan alkohol menyerang sistem saraf, sehingga kinerja otak tidak berfungsi dengan maksimal.

Penggunaan Alkohol dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kerusakan fungsi hati dan otak yang akhirnya pemakai mengalami ketergantungan terhadap miras.

Penyakit Sosial yang satu ini memang tidak asing lagi bagi masyarakat.

Buktinya adalah kebebasan dalam memperjual-belikan minuman beralkohol di toko dan grosir, tanpa memberi batasan umur maupun jenis kelamin.

Alhasil, kebebasan ini menyebabkan pemakai bisa mengonsumsi miras dengan bebas tanpa perlu khawatir akan undang-undang maupun kebijakan pemerintah tentang penggunaan alkohol ilegal.

2. Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan Narkoba

Narkoba merupakan barang haram dan paling diburu Pemerintah, karena efek Pemakaian Narkoba bukan hanya akan merusak diri/kelompok, melainkan masyarakat hingga lingkungan sekitar.

Kecanduan yang dialami pemakai pun sangat fatal, apalagi harga nya yang sangat mahal.

Makanya, seorang pecandu tidak akan berpikir dua kali untuk melakukan tindakan mencuri, merampok, merampas hingga menjual apapun yang bisa dijual untuk sekedar mendapatkan secuil narkoba.

Umumnya, akibat paling fatal dari seorang pengguna narkoba lebih pada kesehatan jiwa, keadaan mental, penurunan daya ingat hingga kerusakan sistem syaraf otak.

Parahnya lagi, pecandu narkoba akan lebih mudah melakukan tindakan kejahatan yang merugikan orang lain, karena kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan menjadi sangat minim.

Maret 2018, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan bahwa dari 87 juta populasi anak di Indonesia, sebanyak 5,9 juta di antaranya telah mencoba bahkan menjadi pecandu narkoba.

Penyebab utamanya adalah karena terpengaruh dari orang-orang terdekat.

Badan Narkotika Nasional (BNN) dari Tribunnews (Agustus 2018) membeberkan hasil survei, bahwa sebanyak 24% pengguna Narkoba di Indonesia adalah pelajar.

Persentase Pengguna didominasi pelajar karena jumlah (SMP dan SMA) jauh lebih banyak dibandingkan dengan Mahasiswa/i.

Bercermin dari kenyataan ini, kesadaran akan pengawasan dan pengontrolan terhadap anak harus ditingkatkan lagi, agar mampu meminimalisir penggunaan narkotika yang kian marak.

3. Perjudian

Perjudian

Siapa yang tidak kenal dengan judi, suatu kegiatan berupa permainan yang beragam dengan tujuan meraih kemenangan (keuntungan/tambahan modal) dari lawan main.

Seseorang yang berjudi biasanya dilatarbelakangi oleh keadaan ekonomi yang memburuk, ditambah lagi rasa malas untuk bekerja namun memiliki ambisi yang tinggi untuk mendapatkan uang secara cepat (instan).

Perjudian membuat seseorang menjadi pemalas, punya tingkat emosional yang tinggi, mudah stres, tidak penyabar dan sulit berpikir logis.

Tidak jauh berbeda sengan pecandu miras, seorang penjudi juga akan mengalami ketergantungan, sehingga dia rela menghabiskan banyak waktu dan uang yang didapat dengan cara apapun untuk tetap berada di meja judi.

Penyakit yang satu ini sejatinya telah mewabah ke seluruh pelosok negeri. Tidak hanya orang dewasa saja, namun anak-anak dan remaja sudah tidak asing lagi dengan yang namanya judi.

Apalagi kemajuan teknologi dalam bidang internet semakin mempermudah pengguna untuk bermain judi secara online, hanya bermodalkan Smartphone dengan mengakses situs-situs tertentu.

4. Penyakit HIV/AIDS

Penyakit HIV/AIDS

HIV (human immunodeficiency virus) adalah suatu Virus yang menyerang manusia lewat sistem imun atau kekebalan tubuh, akibatnya tubuh akan melemah karena terus-menerus melawan infeksi.

Menurut penelitian, kesempatan hidup pengidap HIV hanya berkisar 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipe nya.

Sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV tadi.

Penyakit ini telah dikategorikan sebagai salah satu penyakit paling berbahaya. HIV/AIDS telah tersebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Cara penularannya adalah melalui pertukaran cairan tubuh seperti cairan darah, sekreta (cairan) dari alat kelamin dan air susu.

Karena itulah, penyakit HIV sangat mudah menular melalui hubungan seksual antara penderita dengan orang lain. Sehingga korban akan rentan dan besar kemungkinan akan mengidapnya juga.

Penyebab Penyakit HIV/AIDS

Ada beberapa penyebab seseorang mengidap penyakit ini, diantaranya adalah:

  • Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina maupun dubur (anal). Meskipun penularan melalui seks oral sangat jarang, namun jika terdapat luka terbuka di mulut si penderita seperti gusi berdarah atau sariawan, hal tersebut akan memicu penularan dengan cepat.
  • Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV merupakan kegiatan yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Contohnya adalah menggunakan jarum suntik secara bersamaan saat membuat tato atau ketika menggunakan NAPZA suntik.
  • Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari penderita HIV. Makanya siapapun yang ingin berpartisipasi sebagai pendonor dalam kegiatan amal atau lainnya, pendonor akan lebih dulu diperiksa apakah mengidap penyakit berbahaya atau tidak (terutama efek ke penerima darah).
  • Air Susu. HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya. Virus HIV akan menular saat proses pelahiran atau melalui air susu ibu saat proses menyusui.

5. PSK

PSK

PSK atau Pekerja Sex Komersial adalah penyakit masyarakat sosial melalui kegiatan Prostitusi (bahasa kasar: Jual Diri) dengan imbalan berupa sejumlah uang memakai tolok ukur yang bervariasi.

Prostitusi umumnya disebabkan oleh Faktor Ekonomi yang buruk sehingga menyebabkan pelaku harus menjalani beberapa pekerjaan instan dalam memenuhi kebutuhan hidup, termasuk prostitusi.

Walaupun wabah PSK secara terus-menerus diberantas oleh pihak pemerintah, faktanya praktek PSK tetap marak di masyarakat, baik secara terang-terangan, online hingga praktek terselubung.

Keadaan ekonomi yang kian terpuruk dan kebutuhan semakin banyak menyebabkan keberadaan PSK terus bertambah.

Bahkan jika seorang pelaku telah dikenai hukuman dan binaan, namun besar kemungkinan dia akan terjun kembali ke dunia Prostitusi tersebut.

6. Kenakalan Remaja

Kenakalan Remaja adalah suatu bentuk perilaku sekelompok remaja yang tidak sesuai/menyimpang dari nilai dan norma di masyarakat. Keadaan ini bisa jadi sangat meresahkan bagi lingkungan terkait.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kehidupan remaja selalu diselimuti oleh segenap kebiasaan yang kerap meresahkan masyarakat, sebut saja seperti pergaulan bebas, ugal-ugalan di jalan raya hingga tawuran antar sekolah.

Kenakalan ini lah yang nantinya bermuara pada penyakit-penyakit sosial masyarakat lainnya.

Salah satu faktor penyebabnya adalah Pergaulan, perubahan jaman dan perkembangan beberapa sektor seperti teknologi, budaya serta pengaruh dari luar (barat). Sehingga para remaja yang masih labil akan dengan mudah mengikuti apapun yang sedang trend di masyarakat.

Penyebab Timbulnya Penyakit Sosial di Masyarakat

Penyakit buruk dalam masyarakat memang bukan hal yang awam lagi. Seperti yang telah kamu baca diatas, jenis-jenis penyakit tersebut pasti sering atau bahkan lumrah kamu temukan dimana saja, termasuk di daerah tempat tinggal kamu sendiri.

Lalu, apa sebenarnya yang menjadi penyebab timbulnya penyakit sosial ini ?

  1. Keadaan Keluarga yang Berantakan. Tidak harmonisnya sebuah keluarga akan menyebabkan pola tingkah laku dan pergaulan pada anak jadi tidak stabil. Perceraian orangtua, pertengkaran dan pengawasan yang lemah akan membuat anak jadi cenderung mengikuti perkembangan jaman, dan akhirnya salah arah dalam pemanfaatannya.
  2. Keadaan Perekonomian yang Buruk. Padatnya kebutuhan yang tidak seimbang dengan keadaan ekonomi membuat seseorang rela melakukan apapun untuk mencukupinya, termasuk prostitusi dan perjudian. Karena dua cara tersebut bisa mendatangkan uang secara instan.
  3. Pengaruh Lingkungan dan Perkembangan Jaman. Tidak bisa dipungkiri bahwa jaman akan terus mengalami kemajuan. Sayangnya, perkembangan ini malah acap kali berakhir negatif jika tidak mampu mengendalikannya. Alhasil, pola pikir dan perilaku yang muncul jadi rusak bahkan tumbuh sebagai penyakit sosial di masyarakat.
  4. Kurang Mampu Mencerna Nilai dan Norma di Masyarakat. Seseorang akan mengambil jalan pintas jika 3 poin diatas telah terjadi, hasilnya pemahaman terhadap nilai dan norma akan lemah. Itulah yang menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit sosial di dalam diri mulai terlihat.

Cara Mencegah Penyakit Sosial di Masyarakat

Setelah mengetahui 4 poin penyebab timbuhnya penyakit-penyakit sosial diatas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam rangka mengurangi dan mencegah perkembangan penyakit sosial untuk kedepannya. Beberapa cara tersebut adalah:

Menciptakan Hubungan yang Harmonis dalam Keluarga

Kepedulian orangtua terhadap anak sangatlah penting. Selain untuk mendidik dan menanamkan moral baik, pencegahan pada tingkah laku yang negatif juga sangat diperlukan. Agar nantinya anak-anak bisa menjalankan kehidupan yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam mewujudkan masa depan.

Menciptakan Lingkungan yang Sehat dan Tentram

Kehidupan bermasyarakat harus selalu diisi dengam kegiatan-kegiatan positif seperti Kerja Bakti, Karang Taruna, Gotong Royong dan Kegiatan sosial lainnya, untuk menanamkan sikap peduli dalam diri masing-masing inpidu. Dengan begitu, penyakit-penyakit sosial akan terhindarkan secara signifikan.

Penetapan Peraturan yang Tegas dalam Masyarakat

Selain demi menciptakan lingkungan yang aman dan damai, penetapan beberapa peraturan wajib juga akan mengurangi peluang munculnya penyakit sosial serta memberi efek jera bagi pelaku. Pemuka Masyarakat bahkan Pemerintah bisa memberikan sanksi yang tegas bagi siapa saja yang melanggar.

Penutup

Demikianlah, Artikel tentang Penyakit soaial di Masyarakat mulai dari Pengertian, Jenis, Penyebab dan Cara mencegah penyakit sosial dalam masyarakat. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

You May Also Like