4 Teori Pendidikan dan Alirannya Menurut Para Ahli

Teori Pendidikan

Teori Pendidikan – Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar yang diselenggarakan untuk memberikan segenap pengajaran, bimbingan, pengarahan dan pelatihan kepada peserta didik, melalui serangkaian aturan, nilai dan lainnya demi perannya di masa mendatang.

Definisi pendidikan sendiri merupakan upaya dalam mengubah sikap dan perilaku seorang individu atau kelompok, demi mendewasakan manusia melalui usaha pengajaran dan pelatihan yang berkelanjutan, dalam skala waktu tertentu.

Manfaat pendidikan itu sangat besar. Perbedaan mencolok dari seseorang yang pernah menempuh jenjang pendidikan dengan yang tidak, juga sangat jelas dan kontras.

Bahkan bisa dinilai dari segi dasar seperti membaca dan menulis. Selain itu juga dari segi tata krama, sikap, pemikiran dan wawasan yang dimiliki.

Dengan adanya pengalaman dalam hal pendidikan, secara logika orang tersebut akan lebih maju.

Teori pendidikan dan aliran pendidikan yang akan saya jelaskan dibawah ini sekiranya sangat perlu diketahui siapapun, terlebih jika anda saat ini adalah seorang pelajar, baik yang sedang duduk di bangku sekolah maupun kuliah.

Teori Pendidikan

Teori Pendidikan

Teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep – konsep yang terpadu, menerangkan dan predikatif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. 

Ada yang berperan sebagai asumsi atau titik tolak pemikiran dalam Konsep pendidikan, dan ada pula yang berperan sebagai definisi menerangkan makna.

Secara umum dan telah dikenal sejak lama, setidaknya terdapat 4 Jenis Teori Pendidikan yang harus anda ketahui. Apa sajakah itu? Berikut Ulasannya :

1. Teori Pendidikan Klasik

Pengertian Teori Pendidikan Klasik (Classical Education) adalah asas yang berlandaskan pada filsafat – filsafat klasik seperti perenialisme, essensialisme dan eksistensialisme.

Berfungsi untuk merumuskan bahwa sebuah pendidikan adalah ajang pewarisan dan upaya pelestarian budaya.

Teori Classical Education ini lebih menitik-beratkan pada peranan isi pendidikan itu sendiri dibandingkan proses.

Dalam praktiknya, konsep ini memiliki peran yang besar dan cukup kuat, sedangkan peserta didik punya peran yang pasif sebagai pihak yang menerima informasi dan tugas-tugas dari tenaga ajar (guru/dosen).

Teori Pendidikan klasik ini menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum subjek akademis

Yakni bentuk kurikulum yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan nan apik, serta melatih murid untuk menggunakan ide-ide dan proses “penelitian”, melalui metode yang ada.

2. Teori Pendidikan Personal

Pengertian Teori Pendidikan Personal (Personalized Education) adalah Penekanan pada keyakinan bahwa setiap orang memiliki potensi diri masing-masing, yang dibawanya sejak lahir.

Dengan adanya upaya pendidikan, mampu memfasilitasi orang-orang untuk bisa mengembangkan potensinya tersebut.

Pada konsep Pendidikan Personal, praktek edukasi hanyalah sebagai pembimbing, pendorong, motivator dan fasilitator saja, sedangkan pihak utamanya adalah individu itu sendiri.

Teori edukasi personal ini didasari oleh dua aliran, yakni progresif dan romantik :

  • Progresif : Peserta didik merupakan satu kesatuan yang utuh. Materi pengajaran berasal dari pengalaman siwa itu sendiri yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Ia merefleksikannya terhadap masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya.
  • Romantik : Berkeyakinan pada setiap individu dalam keadaan fitrah, memiliki nurani kejujuran, kebenaran dan ketulusan.

3. Teori Teknologi Pendidikan

Teknologi pendidikan adalah konsep edukasi yang memiliki kesamaan dengan pendidikan klasik, terutama tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi.

Namun, juga ditemukan adanya perbedaan. Dalam teori teknologi pendidikan, yang lebih diprioritaskan yaitu pembentukan dan penguasaan kompetensi, atau kemampuan-kemampuan praktis, bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya alam.

Selain itu, teori ini juga menjadi sumber untuk pengembangan sebuah model kurikulum, yang bertujuan memberikan penguasaan kompetensi bagi para peserta didik.

Pembelajaran dilakukan melalui metode individual, media buku ataupun media elektronik, sehingga hasil dari proses belajar bisa mendorong individu untuk menguasai keterampilan – keterampilan dasar tertentu.

Dalam konsep pendidikan teknologi ini, isi pendidikan yang telah dipilih kemudian disusun dalam bentuk desain program, atau desain pengajaran dan disampaikan dengan menggunakan bantuan media elektronika, sehingga para peserta didik bisa belajar secara inpidual.

Kemudian, mereka berusaha untuk menguasai sejumlah besar bahkan dan pola-pola kegiatan secara efisien. Keterampilan baru yang didapat akan diaplikasikan untuk kepentingan masyarakat.

Para Pendidik berfungsi sebagai direktur belajar (director of learning), artinya akan lebih banyak tugas-tugas pengelolaan daripada penyampaian dan pendalaman bahan.

4. Teori Pendidikan Interaksional

Teori pendidikan interaksional adalah konsep pendidikan yang menyadari prinsip dasar hidup manusia sebagai makhluk sosial, yakni kebutuhan akan orang lain sebagai pendorong timbulnya interaksi.

Interaksi dalam pendidikan yang dimaksud adalah komunikasi timbal balik antara pengajar dengan tenaga didik (siswa/i). Selain itu, interaksi juga terjalin antara peserta didik dengan pelajaran dan lingkungan sekitar.

Teori Pendidikan interaksional menjadi sumber utama dalam pembentukan kurikulum rekonstruksi sosial, yaitu model kurikulum yang memiliki tujuan menghadapkan para peserta didik pada tantangan, ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan-gangguan yang dihadapi manusia.

Peserta didik didorong untuk mempunyai pengetahuan yang cukup tentang masalah-masalah sosial yang mendesak (crucial) dan bekerja sama untuk memecahkannya.

Aliran Pendidikan

Aliran Pendidikan

Terdapat beberapa aliran yang ditimbulkan berdasarkan 4 Teori pendidikan diatas. Aliran-aliran tersebut antara lain adalah :

1. Aliran Nativisme

Aliran nativisme di kemukakan oleh Schopenhauer. Beliau berpendapat bahwa bakat / potensi punya peran yang penting, tidak ada gunanya mendidik seseorang jika bakat yang dimilikinya memang jelek.

Sehingga, proses pendidikan tersebut diumpamakan sebagai “mengubah emas menjadi perak”, karena merupakan suatu hal yang tidak mungkin untuk terwujud.

2. Aliran Empirisme

Aliran empirisme di kemukakan oleh John Locke, dia memaparkan bahwa pendidikan merupakan hal yang penting. Teorinya terkenal dengan istilah “teori tabula rasa”.

Ini artinya, bahwa kelahiran anak diumpamakan sebagai kertas putih bersih yang dapat diwarnai setiap orang (penulis). Dalam konteks pendidikan “warna” terhadap anak didik.

Sehingga, mampu memberikan berbagai macam ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas selama menempuh proses pendidikan. Kertas tersebut akan jadi indah saat dijadikan lukisan.

3. Aliran Konvergensi

Aliran Konvergensi dikembangkan oleh William Stern, aliran ini mengakui kebenaran dan keberadaan kedua aliran pertama dan kedua.

Manfaat Pendidikan sangatlah vital, namun bakat (pembawaan) yang ada pada anak didik juga mempengaruhi keberhasilan pendidikan.

Aliran ini seolah-olah merupakan campuran dari aliran nativisme dan aliran empirisme. Aliran ini sekarang banyak dianut.

Demikianlah 4 Teori Pendidikan dan 3 Aliran Pendidikan yang digambarkan oleh Para Ahli. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

You May Also Like