25+ Istilah dalam Manajemen Proyek (Konstruksi) yang Belum Anda Ketahui

Istilah dalam Manajemen Proyek (Konstruksi)

Apa itu Proyek? Pengertian Proyek adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang tertentu, yang didasarkan pada perintah dari klien / pemilik lahan / pebisnis yang ingin mempergunakan suatu aset miliknya, demi mencapai tujuan tertentu.

Proses pengerjaan proyek yang dilakukan akan menyesuaikan dengan permintaan dan perintah si pebisnis tadi, berdasarkan perjanjian yang sudah sama-sama disepakati, baik itu dana, gaji dan waktu yang ditentukan.

Sedangkan Pengertian Manajemen Proyek adalah kegiatan dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol segala bentuk aktivitas dalam lingkup pelaksanaan proyek, yang sepenuhnya diatur oleh pimpinan / manajer dari proyek itu sendiri.

Istilah dalam Manajemen Proyek (Konstruksi)

Dewasa ini, kita pasti sering mendengar bahkan menemukan banyaknya kelompok Konstruksi bangunan, yang diberi kepercayaan dalam mendirikan gedung dan properti-properti dalam skala besar, baik milik negara maupun swasta.

Di dalam pelaksanaannya, semua aktivitas yang berhubungan (baik internal maupun eksternal) tidak akan lepas dari peran seorang pemimpin didalamnya. Dia akan menciptakan pengaturan dan peraturan yang harus dipatuhi semua anggota, termasuk dirinya sendiri.

Selengkapnya : Pengertian Manajemen

Tujuan Manajemen Proyek tidak lain adalah demi menciptakan proses kerja yang maksimal, efisien, efektif dan tentunya mampu memberikan hasil terbaik demi mewujudkan tujuan dari pemilik proyek, maupun pihak yang menjalankannya.

Namun, bagi kita yang belum atau tidak pernah pergelut dalam dunia manajemen Konstruksi, tentu Istilah-istilah didalamnya masih belum kita pahami. Untuk itu, dibawah ini akan saya jelaskan satu-persatu mengenai beberapa Istilah dalam Manajemen Proyek.

1. Pemilik / Pemberi Tugas

Adalah orang atau kelompok yang menawarkan kerjasama kepada pihak lain untuk menyelesaikan sebuah proyek kerja, dengan segenap perjanjian dan kontrak terja yang disepakati kedua belah pihak.

Contohnya ada sebuah lahan kosong yang dimiliki seorang pedagang, kemudian dia ingin membangun ruko kedua di atas tanah itu ter menyewa jasa konstruksi. Maka pemilik tanah tersebut dinamakan pemberi tugas.

2. Manajer Proyek (PM)

PM Adalah orang yang menerima dan menyetujui penawaran dari pemberi tugas, untuk kemudian memimpin sekaligus melaksanakan, mengkoordinir, mengawasi dan mengontrol segala kegiatan dalam mencapai tujuan kesepakatan awal.

Contohnya yakni saat hendak mendirikan suatu bangunan, biasanya si PM ini akan lebih dulu mengecek lokasi bersama dengan si pemilik, barulah serangkaian perjanjian dibentuk.

3. Manajemen Konstruksi (MK)

MK adalah Istilah dalam Manajemen Proyek, yakni wakil atau tangan kanan dari Manajer Proyek, yang diberi tugas melaksanakan pekerjaan di lapangan, dan dia dibantu oleh anggota-anggota yang tentunya memiliki keahlian dan skill di bidangnya masing-masing.

Setelah PM menyepakati perjanjian dengan pemilik lahan, maka selanjutnya dia akan membicarakan kepada MK, mulai dari planning, prosedur kerja, SDM yang diperlukan dan sebagainya.

4. Arsitektur

Arsitektur adalah orang yang bertugas merancang dari keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari perancangan makro hingga mikro. Arsitektur bertanggung jawab penuh atas rancangannya, dan berhubungan dengan tujuan proyek yang diikuti.

Menjadi Arsitektur bukan pekerjaan gampang, setidaknya dia punya gelar akademik pada jurusan arsitek, pengalaman dan lulus ujian Sertifikasi Keahlian Arsitek.

5. Konsultan Struktur

Adalah orang atau pihak yang dipilih dan ditunjuk untuk menjadi perencana struktur dalam proyek yang sedang dijalankan, dengan mematuhi batas-batas yang ditentukan, baik teknis maupun administratif.

Konsultan akan bekerjasama dengan kepala arsitektur dalam menciptakan denah dan bentuk bangunan yang kemudian bisa disetujui oleh si pemberi tugas.

6. Konsultan Mekanikal & Elektrikal (M&E)

M & E adalah pihak yang bertugas dalam menjalankan proses mekanikal dan elektrikal, dalam artian orang yang berperan sebagai pelaksana kerja (para pekerja) dalam proyek yang sedang dijalankan.

Baca juga : Pengertian Manajemen Keuangan, Fungsi, Tujuan dan Konsepnya

Semua tenaga kerja dalam suatu proyek tentu punya keahlian masing-masing yang nantinya menjadi tugas utama dari mereka, dan kemudian tergabung dalam anggota mekanikal, maupun elektrikal.

7. Quantity Surveyor (QS)

QS merupakan Istilah dalam Manajemen Konstruksi, sebagai wakil yang diangkat oleh Pemberi Tugas untuk bekerja sebagai tenaga pengawas dan pengendali keuangan proyek, agar pemanfaatannya tidak menyimpang dari perencanaan.

Tugas lainnya yakni membantu PM dalam pembuatan dokumen lelang, dokumen Kontrak (termasuk pembuatan Bills of Quantities), serta evaluasi pekerjaan untuk pembayaran progress pekerjaan.

8. Konsultan Khusus

Konsultan khusus Adalah pihak yang diangkat untuk menyusun rencana dan arahan yang berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan khusus atau spesial.

9. Proyek

Proyek adalah seluruh pekerjaan yang ada dalam lingkup tanggung jawab konstruksi, termasuk diantaranya bersifat sementara, inti hibgga pembersihan terakhir, sesuai dengan ketetapan dokumen kontrak.

10. Kontrak

Kontrak merupakan perjanjian-perjanjian yang dibuat dan disepakati bersamana antara pihak pemilik dengan pemborong, termasuk didalamnya lampiran yang tidak bisa dipisahkan dalam kontrak ini.

Sebuah kontrak diatur berdasarkan pasal-pasal yang sama-sama harus dipatihi dan dijalankan, tidak boleh ada yang melanggar maupun bertindak yang melenceng dari perjanjian kontak.

11. Nilai Kontrak

Nilai kontrak adalah nilai atau harga keseluruhan borongan yang disepakati oleh pemberi dan penerima, dan tertulis dalam surat perjanjian. Harga kontrak termasuk harga PPn 10% dengan ruang lingkup kerja.

12. Nilai Akhir

Sebuah Istilah dalam Dunia Konstruksi, yakni Nilai Kontrak ditambah dengan nilai Pekerjaan Tambah/Kurang, yang tercantum dalam Surat Perintah Kerja Tambah/Kurang (Variation Order) yang akan diterbitkan oleh PM/MK, setelah disetujui oleh Pemberi Tugas.

Baca juga : Pengertian Manajemen Gudang, Kegiatan, Manfaat dan Tujuan

13. Lapangan

Lapangan Adalah tempat atau lokasi dimana pekerjaan berlangsung, hal ini juga merupakan hasil ketetapan pemilik dan penerima perintah.

14. Pemborong / Kontraktor

Yaitu orang atau pihak yang dipilih oleh pemberi perintah untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan, termasuk didalamnya para pembantu dan anggota, dalam mencapai tujuan kesepakatan.

15. Sub Pemborong / Sub Kontraktor

Yakni orang yang diberi tugas melaksanakan perintah kontraktor dan dialihkan kepada anggota pekerja. Bisa dibilang, sub Pemborong yaitu tangan kanan dari pemborong.

16. Dokumen Tender / Lelang

Istilah dalam Manajemen Proyek, berupa seperangkat dokumen yang berisi informasi dan petunjuk tentang ketentuan atau peraturan dalam penyelenggaraan pelelangan supaya para pihak yang terkait saling mengetahui.

Selain itu, juga saling memahami dan mematuhi pelaksanaan pelelangan dengan baik, serta mengetahui hak atau kewajiban dalam pelaksanaan kontrak. (Copas)

17. Tender

Tender adalah tawaran resmi dan terstruktur untuk mencari mitra yang mengajukan harga, memborong pekerjaan, atau menyediakan barang dan jasa.

18. BQ  (Bills of Quantities)

Ialah daftar uraian dan volume pekerjaan yang terdapat dalam dokumen-dokumen tender dan kontrak dan harga satuan dalam BQ, pada kontrak terdapat harga satuan yang dipakai untuk menghitung biaya pekerjaan tambah atau kurang. (copas)

19. Biaya Cadangan (Contingency)

biaya yang telah disediakan dalam BQ dan milik Pemberi Tugas. Biaya tersebut dicadangkan untuk pekerjaan yang mungkin ada tetapi gambar perencanaan belum ada/ jelas atau digunakan.

Baca juga : 7 Tujuan Manajemen Diri bagi Wirausaha

Dengan catatan, jika ada pekerjaan yang di instruksikan oleh PM/MK setelah mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

20. Provisional Quantity

Istilah dalam Proyek, yakni volume yang ada di BQ dan merupakan perkiraan dan akan dihitung kembali sesuai dengan gambar pelaksanaan, sedangkan harga satuannya mengikat.

21. Biaya perkiraan harian

Adalah perkiraan total biaya yang diperlukan dan dikeluarkan, sebagai acuan dalam menghitung pekerjaan tambah atas penggunaan tenaga orang atau peralatan, termasuk seperti alat penunjang, mob/ demob, operator, bahan bakar, insentif, bonus, pajak dan lainnya.

22. Kontrak Lump Sum

KLS adalah harga kontrak tetap, tidak berubah baik quantity maupun harga satuan kecuali terdapat perubahan (penambahan/ pengurangan) lingkup pekerjaan dan atau spesifikasi berdasarkan instruksi PM/MK.

23. Gambar Kontrak

Gambar yang dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan Daftar Uraian dan Perhitungan Volume Pekerjaan (BQ), yang menjadi patokan atas penawaran pemborong dalam memperhitungkan peralatan tambahan sebelum menjalankan proyek.

24. Gambaran Pelaksanaan

Yaitu gambaran / gambar revisi (kalau ada) yang diterima Pemborong dari Pemberi Tugas/PM/CM, selama pelaksanaan disertai instruksi PM/CM mengenai perubahan/penambahan /pengurangan pekerjaan yang disetujui oleh Pemberi Tugas.

25.  Gambar Kerja (Work Drawing)

Istilah dalam Manajemen Proyek, yakni gambar lengkap termasuk detail yang dibuat Pemborong berdasarkan Gambar Pelaksanaan yang diminta oleh PM/CM untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan.

26. (Gambar Terlaksana (As Built Drawing)

Adalah gambar yang dibuat Pemborong berdasarkan kenyataan yang dilaksanakan, sesuai  dengan permintaan.

Baca juga : 6 Manfaat dan Pentingnya Manajemen dalam Organisasi

Kegiatan dalam Manajemen Proyek

Penerapan Fungsi Manajemen pada Proyek, dalam prakteknya setidaknya terdapat beberapa kegiatan yang menjadi acuan umum dalam Proses Manajemen Konstruksi, diantaranya adalah :

1. Perencanaan

Kegiatan yang pertama adalah menyusun perencanaan. Disana mencakup segala tujuan akhir yang hendak dicapai dan telah disepakati bersama.

Selain itu, juga menyusun metode-metode administrasi yang akan diterapkan saat proses pengerjaannya nanti.

Fungsi Perencanaan dalam Manajemen Proyek merupakan hal ini yang tidak boleh disepelekan dan dikesampingkan.

Pasalnya, seluruh kegiatan manajemen dalam bidang apapun, mendahulukan fungsi Perencanaan di awal kegiatan.

2. Penjadwalan

Kegiatan Manajemen proyek yang kedua adalah membuat jadwal, yakni kapan proyek akan mulai dilaksanakan.

Penjadwalan merupakan susunan yang disepakati untuk kemudian dikerjakan sesuai aturan dan prosedur yang dibuat.

Seiring waktu pengerjaan berjalan, jadwal yang disusun pada tahap perencanaan di awal mula tadi, sifatnya berkelanjutan.

Baca juga : Fungsi Manajemen menurut Para Ahli

Sehingga, akan banyak pembaharuan informasi yang akhirnya mengubah skedul awal menjadi lebih kompleks dan kontinyu.

3. Pengendalian

Langkah terakhir yakni pengendalian. Fungsi Pengendalian dalam Manajemen Proyek punya andil yang besar terbadap hasil akhir.

Tujuannya adalah memberikan kontrol penuh terhadap segala kegiatan yang berlangsung.

Tujuan Manajemen Pengendalian dalam Kegiatan Konstruksi adalah untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan, dan penyimpangan yang bisa menghambat kelancaran prosedur kerja.
___________

Demikian, artikel kali ini mengenai Istilah-istilah dalam Manajemen Proyek, beserta kegiatan didalamnya. Terima kasih sudah menyimak dan semoga bermanfaat.

Rekomendasi Artikel :

You May Also Like