Maintenance Adalah: Pengertian Menurut Ahli, Jenis, Fungsi & Contoh

Maintenance Adalah

Maintenance (pemeliharaan) adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.

Arti maintenance dalam bahasa inggris adalah Pemeliharaan. Dalam kegiatan maintenance pada perusahaan-perusahaan industri, ekstraktif maupun agraris, Pengertian Pemeliharaan adalah kegiatan memperbaiki suatu mesin demi memperpanjang usia pakai atau kegunaan mesin tersebut.

Kita menyadari bahwa, setiap apapun yang diciptakan oleh manusia pasti akan mengalami kerusakan suatu waktu, demikian juga dengan mesin.

Namun dibalik itu, manusia juga bisa melakukan perawatan dan penjagaan, agar mesin tetap bisa berproduksi dengan melakukan maintenance secara berkala, baik itu harian, mingguan hingga bulanan.

Sehingga maintenance juga disebut kombinasi dari tindakan-tindakan dalam melakukan perawatan atau pemeliharaan atas suatu mesin, hingga mesin tersebut bisa diterima kembali dengan menambah daya usia dan guna di kemudian hari.

Bagi anda yang saat ini bekerja di perusahaan dan tepatnya di bagian Divisi Bengkel, anda tentu tidak asing lagi dengan istilah Maintenance. Karena pasalnya, istilah ini lebih akrab dengan mereka yang bekerja di industri level instansi daripada produksi rumahan / UKM.

Pengertian Maintenance Menurut Para Ahli

Pengertian Maintenance Menurut Para Ahli

Untuk menambah pemahaman anda mengenai istilah ini, silakan disimak beberapa pengertian maintenance menurut Para Ahli di bawah ini :

Jay Heizer dan Barry Render (2001)

Menurut Jay dan Barry, Maintenance adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah untuk menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik.

M.S Sehwarat dan J.S Narang (2001)

Pengertian pemeliharaan adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada, sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).

Sofyan Assauri (2004)

Pengertian Maintenance adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Jenis-jenis Maintenance

Pada umumnya, jenis-jenis pemeliharaan dibagi menjadi 3 macam, yakni Emergency / Breakdown, Preventive dan Corrective. Berikut penjelasannya:

1. Emergency Maintenance

emergency maintenance adalah

Emergency maintenance adalah perbaikan wajib yang harus dilakukan sesegera mungkin terhadap suatu mesin yang mengalami kerusahakan. Kenapa wajib ?

Emergency ini juga di istilahkan breakdown, karena istilah breakdown merupakan terhentinya operasional sebuah mesin karena kerusakan dan tidak bisa digunakan lagi untuk sementara waktu.

Dalam dunia industri misalnya di pabrik pengolahan kelapa sawit, antara satu dengan lainnya itu memiliki ketergantungan. Bila mesin A mengalami Breakdown, maka mesin berikutnya atau yang setelahnya tidak akan berfungsi lagi.

Begitu juga jika mesin B atau C mengalami kerusakan dan menghentikan operasional, maka mesin pertama juga tidak dapat berfungsi lagi. Karena umumnya bahan baku yang diolah di satu mesin merupakan hasil transfer dari mesin sebelumnya.

Untuk itu, bila terjadi breakdown, harus disegerakan untuk diperbaiki. Karena jika tidak, maka perusahaan akan mengalami kerugian.

Misalnya tidak tercapainya target harian, kapasitas diluar prediksi hingga berpengaruh terhadap output ataupun kualitas produksi akhir.

2. Preventive Maintenance

preventive maintenance adalah

Preventive maintenance adalah kegiatan pengecekan dan penggantian suku cadang pada mesin, saat mesin dalam keadaan berjalan atau berhenti.

Bisa dibilang, kegiatan ini dilakukan tidak ketika mesin rusak, namun tujuannya untuk mengupayakan perawatan lebih awal.

Di pabrik-pabrik industri yang terdapat divisi bengkel, orang-orang yang tergabung didalamnya akan diberi tugas preventif dengan jadwal yang ditentukan secara berkala.

Sehingga hal ini akan memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan pada mesin yang tengah beroperasi.

Dalam Praktek Preventive Maintenance, jenisnya dibagi pula menjadi 2 kelompok, yaitu :

  • Periodic Maintenance : Disebut juga sebagai perawatan berkala, diantaranya adalah proses pembersihan, inspeksi mesin, penggantian oli, suku cadang dan sebagainya. Sedangkan skala waktu yang ditetapkan juga bervariasi, bisa harian, mingguan maupun bulanan.
  • Predictive Maintenance : Yaitu adalah perawatan mesin produksi yang dilamukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadinya kerusakan Breakdown (fatal). Dalam kegiatannya, metode Predictive Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan, melalui penganalisaan dari segi perlakuan dari mesin, biasanya dilakukan berdasarkan waktu dan kondisi mesin.

3. Corrective Maintenance

corrective maintenance adalah

Corrective maintenance adalah kegiatan dalam menganalisa dan mencari tahu penyebab kenapa suatu mesin bisa rusak, kemudian memperbaikinya hingga normal kembali.

Jenis-jenis Maintenance yang satu ini umumnya dilakukan saat mesin beroperasi tidak normal dari biasanya.

Setelah penganalisaan selesai dan berhasil menemukan jawaban, maka metode perawatan dan pengoperasiannya akan sedikit berubah.

Tugas Maintenance Adalah

Tugas seorang teknisi pemeliharaan adalah melakukan perawatan dan pemeliharaan terjadwal serta perbaikan pada peralatan manufaktur. Mengidentifikasi dan memelihara komponen penting termasuk bagian, cairan, dll. Segera melakukan perbaikan kerusakan pada mesin dan peralatan.

Contoh Maintenance

Contoh Maintenance

Pada sebuah game online malukan maintenance server yang berakibat seluruh pemain tidak dapat masuk kedalam game, itu artinya pihak server sedang melakukan maintenance atau pemeliharaan server.

Tujuan Maintenance

Secara umum, manfaat maintenance pada mesin tentunya untuk memperbaiki dan menambah usia pakai / keproduktivitasan sebuah unit mesin.

Namun menurut Daryus A, (2008), dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pemeliharaan Mesin”, beberapa tujuan Maintenance adalah sebagai berikut :

  • Untuk memperpanjang daya guna sebuah aset mesin, agar kapasitas produksi dan kualitas input tetap terjaga
  • Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri, dan kegiatan produksi yang tidak terganggu alias berjalan dengan lancar
  • Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas, dan menjaga modal uang diinvestasikan tersebut
  • Mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
  • Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
  • Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah

Fungsi Maintenance

Agus Ahyari (2002) berpendapat bahwa Fungsi Pemeliharaan adalah memperpanjang nilai guna dan ekonomis suatu mesin, serta mengupayakan agar mesin dan alat produksi lainnya bisa selalu beroperasi se-optimal mungkin sesuai dengan yang dibutuhkan.

Beberapa fungsi maintenance bagi perusahan yang lainnya adalah :

  • Dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang
  • Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan akan lebih berjalan dengan lancar
  • Dapat menghindarkan diri atau meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan berat dari mesin selama proses produksi berjalan;
  • Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik
  • Upaya dalam menghindari kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan
  • Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal pula.

Hambatan dalam Maintenance

Meskipun sebuah perusahaan telah memiliki tim maintenance yang mempuni, namun pasti ada beberapa job yang sekiranya sangat sulit dikerjakan, sehingga menjadi kendala dalam proses perbaikan.

Selain itu, setiap proses perbaikan yang dilakukan terkadang memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi, meskipun terdapat pada satu mesin yang sama. Karena kerusakan hari ini bisa saja berbeda tingkatannya dengan yang sebelum-sebelumnya.

Nah, beberapa Kendala dalam pemeliharaan mesin diantaranya adalah :

  • Tingkat kerusakan yang berbeda di waktu yang berlainan
  • Posisi mesin yang sulit dijangkau
  • Posisi suku cadang kerusakan yang berada pada bagian dalam mesin, sehingga membutuhkan waktu lama untuk pembongkaran
  • Jika perawatan membutuhkan suku cadang baru, maka biaya akan jadi kendala
  • Dalam perusahaan skala besar, tiap-tiap SDA terkadang memiliki kemampuan yang tidak rata
  • Munculnya masalah-masalah kerusakan secara serentak dan semuanya bersifat inti.

Akibat Buruk Jika Sistem Maintenance Kurang Bagus

unplanned maintenance adalah

Sejatinya pada perusahaan-perusahaan berskala besar, salah satu kerugian terbesar ialah terhentinya proses produksi karena adanya kerusakan mesin yang menyebabkan Breakdown.

Karena jika hal tersebut terjadi, otomatis operasional akan berhenti sejenak, maka perusahaan akan mengalami penurunan kapasitas, produktivitas hingga penundaan output yang seharusnya selesai diproduksi.

Belum lagi para SDA yang harus terpaksa diam dan menunggu hingga perbaikan selesai, tentunya banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Dan jika saat itu telah masuk jam Overtime (lembur), maka akan terjadi pengeluaran biaya gaji karyawan tanpa hasil.

Selain itu, akibat dari kerusakan mesin yang fatal akan berdampak pada konsumsi beberapa hal, sebut saja seperti konsumsi air, listrik dan energi lainnya. Jika ini dihitung, maka kerugian yang diperoleh akan sangat jelas.

Dampak kerusakan mesin produksi berikutnya yakni pada bagian persediaan barang jadi. Planning yang telah tersusun akan menjadi terganggu, apalagi jika penjadwalan penjualan bertepatan dengan kerusakan mesin produksi yang menghambat output.

Akibat rusaknya mesin produksi yang terakhir ialah pada segi sparepart atau suku cadang. Ketersediaan suku cadang tentunya akan terus menipis, seiring kerusakan yang semakin sering terjadi.

Sehingga, ketersediaan sparepart yang seharusnya digunakan di waktu lain, terpaksa dipakai hari ini dan akhirnya berdampak pada budget persediaan.

Hal ini juga biasanya disebut dengan unplanned maintenance, dimana melakukan perbaikan tidak dengan rencana yang disusun secara rapi terlebih dahulu dan penuh pertimbangan.

Baca juga : Perbedaan Paper dan Makalah

Demikianlah, ulasan singkat kali ini mengenai Pengertian Maintenance, Jenis-Jenis, tujuan / fungsi, hambatan hingga akibat buruk jika sistem perawatan mesin kurang bagus di sebuah perusahaan. Semoga ulasannya Bermanfaat dan bisa membantu.

You May Also Like