Lingkungan Kerja: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Pengaruhnya

Lingkungan kerja – Pengaruh lingkungan kerja terhadap tingkat kinerja karyawan sejatinya sangat besar. Pasalnya, penurunan dan peningkatan kualitas kerja dengan keadaan tempat bekerja memberikan dampak yang signifikan terhadap keproduktivitasan dan hasil kinerja dari karyawan. Umumnya, Jenis Lingkungan kerja dibagi menjadi 2 macam, yaitu Lingkungan Fisik dan Non Fisik.

Lingkungan Kerja

Contoh Lingkungan Kerja Fisik adalah lampu penerangan, udara, musik, kebersihan, warna dinding dan keamanan.

Sedangkan contoh lingkungan non fisik antara lain adalah struktur tugas, desain pekerjaan, pola kerja sama, pola kepemimpinan, dan budaya organisasi.

Lingkungan kerja yang baik merupakan indikator dan tolok ukur yang menjadi pembanding untuk menentukan peningkatan kreativitas, serta menjadi daya dorong agar para karyawan bisa bekerja lebih baik lagi.

Lingkungan kerja fisik dan non fisik sejatinya harus seimbang karena memiliki kesamaan dan kaitan fungsinya masing-masing.

Pengertian Lingkungan Kerja

Secara umum, Lingkungan Kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap tenaga kerja saat melaksanakan tugasnya.

Kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai keadaan lingkungan sekitarnya, antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat, terutama saat melakukan aktivitas keseharian.

Pengertian Lingkungan Kerja Menurut Para Ahli

1. Nitisemito

Adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan itu sendiri, misalnya kebersihan, keamanan dan dekorasi ruangan kerja.

2. Sadarmayati

Pengertian Lingkungan Kerja yaitu keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

3. Mardiana

Yaitu lingkungan dimana pekerja melakukan aktivitas dan pekerjaannya sehari-hari dalam waktu yang ditentukan.

4. Schultz & Schultz

Lingkungan kerja diartikan sebagai suatu kondisi yang berkaitan dengan ciri-ciri tempat bekerja terhadap perilaku dan sikap pegawai dimana hal tersebut berhubungan dengan terjadinya perubahan-perubahan psikologis karena hal-hal yang dialami dalam pekerjaannya atau dal am keadaan tertentu yang harus terus diperhatikan oleh organisasi yang mencakup kebosanan kerja, pekerjaan yang monoton dan kelelahan.

6. Lewa dan Subowo

Pengertian lingkungan kerja didesain sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan kerja yang mengikat pekerja dengan lingkungannya.

Lingkungan kerja yang baik yaitu apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman.

Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja serta waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rencangan sistem kerja yang efisien. 

Jenis-jenis Lingkungan Kerja

Lingkungan tempat bekerja umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu Fisik dan Non Fisik. Berikut penjelasannya :

Lingkungan Kerja Fisik

Adalah lingkungan tempat kerja yang didalamnya terdapat berbagai macam peralatan berbentuk fisik, dimana peralatan-peralatan akan mempengatuhi kinerja karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Lingkungan kerja fisik dibagi pula menjadi 2 macam, yaitu: Langsung, yang berarti berhubungan kontak dengan pekerja seperti meja, kursi, komputer dan sejenisnya.

Satu lagi disebut Perantara, yang berarti dapat mempengaruhi keadaan pekerja seperti temperatur udara, kelembapan, kebisingan dan pewarnaan.

Lingkungan Kerja Non-Fisik

Yaitu semua keadaan yang terjadi dan berhubungan langsung dengan pekerjaannya sendiri, ke atasan, bawahan dan sesama rekan kerja di suatu perusahaan.

Contohnya adalah suasana kekeluargaan, diskusi, kehangatan dengan rekan kerja dan Manajemen Diri sendiri.

Baca juga : Pengertian Manajemen Diri, Manfaat dan Tujuan

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Selain skill, kebiasaan dan pengalaman yang dimiliki pada bidang masing-masing pekerja, ada hal lain yang sangat mempengaruhi, yakni Kondisi tempat bekerja. Beberapa pengaruhnya secara umum adalah sebagai berikut :

1. Lokasi Tempat Bekerja

Pengaruh pertama terdapat pada lokasi tempat bekerja. Orang yang tempat tinggalnya berdekatan dengan lokasi kerja umumnya akan lebih disiplin soal kehadiran. Maksut disiplin disini adalah Absensi, dalam arti tidak terlambat.

Berbeda dengan mereka yang tinggal di tempat lain atau berada jauh dari lokasi bekerja, otomatis akan lebih sering terlambat.

Bukan tanpa sebab, keterlambatan tersebut dikarenakan beberapa faktor, antara lain Kerusakan kendaraan, hujan deras, bencana alam, macet dan bahkan kecelakaan.

Baca ini : 10 Penyebab Cepat Bosan dengan Pekerjaan

Tentu lokasi tempat bekerja sangat berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan. Selain keterangan diatas, perbedaannya juga terletak pada semangat dalam melakukan pekerjaan.

Wajar saja jika mereka yang tinggal jauh akan sedikit mudah capek atau lelah, mengingat ketika berangkat saja membutuhkan waktu, begitu juga sewaktu pulang.

2. Dekorasi Ruangan Kerja

Keadaan ruangan kerja juga sangat berpengaruh. Penataan barang dan alat kebutuhan pekerjaan hendaknya disusun dan ditempatkan pada posisi yang seharusnya.

Ruangan yang acak-acakan, berantakan dan amburadul akan dapat menyebabkan kualitas seorang pekerja menjadi menurun.

Baca Juga : 10 Cara Melawan Rasa Bosan Saat Bekerja

Jika ruangan pekerjaan selalu dirawat, bersih dan ditata rapi, maka secara tidak langsung, akan ada semangat pendorong dari otak untuk bisa bekerja sebaik mungkin, kreatif dan menunjukkan keproduktivitasan dalam beraktivitas saat menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan deskripsi kerja.

3. Temperatur Udara, Kebisingan dan Pencahayaan

Beda jenis pekerjaan tentu beda pula lokasi kerja nya. Orang yang bekerja di dalam kantor, temperatur udara yang stabil, ber-AC serta kebisingan yang minim, biasanya ditempati oleh mereka-mereka yang punya tanggung jawab sedikit lebih tinggi dari satu sisi, Contohnya Manajer, Akuntan, KTU dan Personalia.

Berbeda dengan mereka yang bekerja di lokasi tanpa AC, temperatur tidak menentu serta ruangan bebas udara dengan tingkat kebisingan yang tinggi.

Yang dibutuhkan disini bukan hanya otak, tapi juga tenaga. Contohnya adalah karyawan yang bekerja di perusahaan industri sawit, pertambangan, batu bara dan sejenisnya.

Baca ini : Alat Keselamatan Kerja di Bengkel (K3)

Dari tingkat risiko yang mungkin dihadapi juga berbeda. Kecelakaan kerja umumnya akan lebih sering dialami oleh mereka yang di perusahaan industri bagian prosuksi barang atau operator mesin, dibanding dengan karyawan bagian perkantoran.

Karena yang dihadapi adalah mesin-mesin produksi, alat-alat berat dan perkakas kasar lainnya.

4. Komunikasi

Banyak kesalahpahaman yang bermuara ke pertikaian hanya karena hal sepele. Perkataan orang terdahulu memang benar adanya bahwa mulut adalah harimau.

Tidak bisa dipungkiri lagi jika komunikasi yang kurang baik dapat mengakibatkan permasalahan yang besar.

Begitu juga dalam dunia kerja. Sesama pekerja harus menjunjung tinggi nilai dan norma kesopanan, tutur bahasa yang baik serta saling menghargai dalam bertutur kata, baik dengan rekan kerja maupun dengan atasan atau bawahan.

5. Ketersediaan

Maksut ketersediaan disini adalah segenap peralatan yang diperlukan untuk melakukan dan menunjang keproduktivitasan kinerja karyawan.

Nah, pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada poin ini masih sering disepelekan oleh beberapa perusahaan.

Untuk itu, Ketersediaan peralatan ini tentunya berhukum wajib demi kelancaran semua proses untuk mencapai Goals.

Kesimpulan

Itulah tadi Pengertian Lingkungan Kerja menurut Para Ahli, Jenis-Jenis Lingkungan Kerja dan Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Semoga bisa menambah wawasan kamu dan Terima Kasih.

You May Also Like