AGLOMERASI INDUSTRI : Pengertian, Jenis, Bentuk, Penyebab, Manfaat dan Contoh

Pengertian Aglomerasi Industri

Pengertian aglomerasi industri

Sebenarnya, apa itu Aglomerasi Industri ? Sederhananya, Pengertian Aglomerasi Industri adalah kegiatan suatu perusahaan dalam mengelompokkan beberapa elemen menjadi satu kesatuan.

Bila sebelumnya terpisah-pisah, maka diupayakan supaya bisa bergabung dalam satu tempat / lokasi / wilayah. Contoh aglomerasi industri adalah salah satu penerapan yang paling sering kita temukan di berbagai daerah.

Dalam ilmu ekonomi, defisini Aglomerasi sebagai upaya pemusatan beberapa perusahaan ke dalam sebuah wilayah khusus. Kita menyadari bahwa suatu perusahaan / instansi akan dikatakan sukses bila ia mampu menghasilkan laba semaksimal mungkin.

Salah satu langkah dalam mewujudkannya adalah dengan melakukan aglomerasi industri , agar mampu meraih target orientasi laba. Dalam beberapa kasus, hal ini juga dikenal dengan istilah “Kawasan Industri”.

Tujuannya tidak lain adalah supaya proses produksi dan segala unsur didalamnya bisa terlaksana dengan baik, lancar dan berkelanjutan setiap waktu.

Baca juga : Pengertian Ekonomi Kreatif

2. Bentuk Aglomerasi Industri

Kita sering menemukan kawasan industri di sebuah wilayah perkotaan yang jenis pengembangan usaha didalamnya adalah berbeda. Dalam artian, bidang produksi mereka tidak sama. Sepertinya ini ditujukan agar mengurangi persaingan dan lebih mudah dalam menargetkan pasar.

Dalam penerapannya, aglomerasi dibagi menjadi 2 bentuk, yakni Primer dan Sekunder. Berikut penjelaannya :

  • Aglomerasi Primer : Sebuah perusahaan / badan usaha dengan tujuan memproduksi suatu barang, namun tidak memiliki hubungan dan keterkaitan apa-apa dengan perusahaan lain, yang telah berada lama di kawasan aglo tersebut. Intinya, mereka bisa dibilang sebagai pendatang baru.
  • Aglomerasi Sekunder : adalah sebuah perusahaan yang baru diciptakan atau didirikan, namun memiliki hubungan dengan perusahaan lama di daerah tersebut, dengan tujuan untuk membantu dan penopang, serta memberi pelayanan terhadap keberadaan instansi lama.

3. Jenis Aglomerasi Industri

Dalam proses perjalanannya, wilayah industri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

  • Internal return to scale : Diakibatkan karena suatu perusahaan memiliki skala ekonomi yang cukup besar
  • Lokalisasi Ekonomi : Ini terjadi karena adanya beberapa perusahaan industri yang memproduksi barang sejenis, dan berada pada satu kawasan industri pula
  • Urbanisasi Ekonomi : timbul oleh beberapa perusahaan dari sektor industri yang berbeda, dan mengelompokkan diri dalam satu kawasan industri di suatu wilayah.

4. Hubungan Antar Industri

Dalam Konsep Aglomerasi Industri, terdapat pula 3 golongan yang menjadi hubungan secara fungsional, yakni adalah :

  • Hubungan Produksi : ini adalah hubungan pengelolaan dari satu industri bahan ke yang lainnya. Artinya, kelanjutan produksi dari sektor 1 ke sektor 2. Sebagai contoh : pabrik benang ke pabrik kain.
  • Hubungan Pelayanan : dalam kawasan industri, sebuah perusahaan pasti membutuhkan bantuan sedikit atau banyaknya dari perusahaan lain. Sebagai contoh : perusahaan A menyewa Akuntan untuk menghitung kekayaan perusahaan, atau bekerja sama dengan CV pelayanan kebersihan dalam konteks hal kebersihan.
  • Hubungan Pasar : Melibatkan bagian yang terpisah, yaitu bagian yang bekerja sebagai penjual atau distributor hasil produksi dari sebuah industri. Atau dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara perusahaan yang akan membuat kemasan.

Baca juga : Jenis-jenis Biaya Perusahaan

5. Penyebab Terjadinya Algomerasi Industri

Sejatinya, sebuah perusahaan yang terhubung dengan lainnya tidak akan semena-mena dalam melakukan aglomerasi. Akan ada banyak pertimbangan yang harus sama-sama disepakati.

Perundingan ini adalah dampak dari beberapa penyebab munculnya aglomerasi industri , karena beberapa pertimbangan di bawah ini :

  • Perusahaan yang berada pada suatu wilayah yang sama, akan lebih mudah untuk dikelola
  • Sebuah perusahaan industri akan lebih mendukung proses bila berada pada tanah / lahan yang cocok
  • Faktor pendukung dalam kelancaran industri juga dipengaruhi oleh letak yang strategis
  • Adanya kelengkapan infrastruktur akan memperlancar proses produksi produk
  • Persaingan yang semakin tinggi
  • Dorongan melakukan efisiensi kerja
  • Mempermudah pihak lain dalam memberikan bantuan maupun pelayanan lain
  • Upaya dalam penerapan lokasi industri
  • Mempermudah kontrol manajemen tenaga kerja, bahan baku, distribusi dan promosi dan pemasaran
  • Ikut andil dalam meningkatkan perekonomian lokal maupun global
  • Meminimalisir polusi udara di daerah padat penduduk
  • Beberapa faktor produksi yang dibutuhkan pada suatu lokasi lebih terkonsentrasi
  • Kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi tertentu
  • Adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang disesuaikan dengan tata ruang dan fungsi wilayah
  • Adanya kesamaan kebutuhan sarana, prasarana, dan bidang pelayanan industri lainnya yang lengkap;
  • Adanya kerja sama dan saling membutuhkan dalam menghasilkan suatu produk.

6. Manfaat Aglomerasi Industri

Kita menyadari bahwa ekonomi industri telah berakhir, dan kini beranjak ke Ekonomi Kreatif yang menunjang kemampuan skill serta keahlian inpidu dalam memenuhi kebutuhan para monsumen maupun pasar.

Pesatnya perkembangan industri kreatif dalam bidang produksi barang dan jasa memberikan banyak keuntungan, ditambah lagi dengan asanya aglomerasi ini. Nah, beberapa keuntungan aglomerasi industri antara lain adalah :

  • Mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan, karena terjadi pemusatan kegiatan sehingga memudahkan dalam penanganannya
  • Mengurangi kemacetan di perkotaan, karena lokasinya dapat disiapkan di sekitar pinggiran kota
  • Memudahkan pemantauan dan pengawasan, terutama industri yang tidak mengikuti ketentuan yang telah disepakati
  • Tidak mengganggu rencana tata ruang;
  • Dapat menekan biaya transportasi dan biaya produksi serendah mungkin.

Baca juga : Jenis Perusahaan

7. Contoh Kawasan Industri di Indonesia

Nah, dibawah ini adalah beberapa contoh kawasan industri di berbagai daerah di Indonesia beserta luas wilayah. Mungkin salah satunya berada di kota anda. Silakan dikunjungi bila berminat :

1. Jawa Barat
– Cilamaya/Karawang (3.100 Ha)
– Majalengka (877 Ha)

2. Jawa Tengah
– Kendal (795,6 Ha)
– Boyolali (282 Ha)

3. Jawa Timur
– Gresik (4.285 Ha)
– Lamongan (950 Ha)
– Jombang (812,2 Ha)

4. DI Yogyakarta
– Kulonprogo (2.646 Ha)

5. Sumatera Utara
– Sei Mangkei (2.002 Ha)
– Kuala Tanjung (2.000 Ha)

6. Kepulauan Bangka Belitung
– Bangka (765,4 Ha)

7. Riau
– Tanjung Buton (1.000 Ha)

8. Lampung
– Tanggamus (2.000 Ha)

9. Sulawesi Selatan
– Gowa (842,1 Ha)

10. Sulawesi Tengah
– Palu (1.500 Ha)

11. Kalimantan Selatan
– Batu Licin (530 Ha)

12. Kalimantan Timur
– Kariangau (1.989,5 Ha)

13. Maluku Utara
– Halmahera Timur (300 Ha)

14. Papua Barat
– Tangguh (2.152 Ha)

15. Sulawesi Utara
– Bitung (610 Ha).

Penutup
Demikianlah, Pengertian Aglomerasi Industri , bentuk, pembagian, contoh hingga faktor Penyebab Aglomerasi Industri di Indonesia semiga ulasan ini bisa bermanfaat dan terima kasih.

ARTIKEL TERKAIT :

You May Also Like