7 Prasasti Yupa, Peninggalan Kerajaan Kutai (Gambar dan Penjelasan)

Prasasti Yupa

Prasasti Yupa – Pada kesempatan ini, admin Rapikan.com akan kembali menjelaskan mengenai beberapa peninggalan dari kerajaan hindu dan budha yang pernah berkuasa di indonesia pada zaman dahulu, yakni prasasti peninggalan kerajaan kutai beserta penjelasannya.

Sedikit sejarah mengenai kerajaan ini, kerajaan kutai adalah sebuah kekuasaan berbasis kerajaan hindu tertua di Indonesia, berdasarkan tahun yang terdapat pada penemuan prasasti, yakni pada abad ke-4, berpusat di Kalimantan Timur, tepatnya di Hulu sungai Mahakam.

Prasasti Yupa

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan bercorak hindu pertama di Indonesia, dengan bentuk pemerintahan Monarki, berbahasa Melayu (Dialek Kutai), beribukota di Muara Kaman, Kaltim.

Menurut Wikipedia, Kerajaan Kutai didirikan pada tahun 350 Masehi, dengan nama pendirinya yaitu Kudungga, sekaligus menjadi Raja Pertama Kerajaan Kutai, yang berkuasa mulai tahun 350 Masehi hingga tahun 375 Masehi (25 tahun).

Salah satu prasasti peninggalan kerajaan Kutai yang paling tua bernama Prasasti Yupa, yang sekaligus menjadi bukti keberadaan Kerajaan Kutai di tanah Kalimantan pada masa lalu. Sehingga Kerajaan ini dinobatkan sebagai Kerajaan Hindu-Budha tertua di Indonesia.

Untuk memperlengkap peninggalan dari kerajaan ini, dibawah ini akan saja uraikan beberapa Prasasti Peninggalan Kerajaan Kutai beserta gambar dan penjelasannya secara lengkap. Silakan disimak hingga selesai.

Prasasti Yupa merupakan peninggalan Kutai yang merupakan 7 tiang batu, dimana disetiap tiang memiliki isi dan makna yang berbeda, baik itu menceritakan tentang kehidupan politik, sosial, budaya, agama dan lain-lain.

7 Prasasti Yupa, Peninggalan Kerajaan Kutai Sebagai Bukti Sejarah

Prasasti Yupa ditemukan di Bukit Berubus, Muara Kaman, Kalimantan Timur pada tahun 1879. Awalnya, yang ditemukan hanya 4 tiang batu saja, namun setelah dilakukan pencarian kembali, barulah 3 tiang batu lainnya ditemukan, dan menggenapkan jumlahnya menjadi 7 tiang batu.

Isi ketujuh buah Prasasti Yupa ini punya makna yang berbeda-beda, semuanya terkumpul dalam satu tempat, yang menceritakan keseluruhan bentuk kehidupan yang terjadi pada masa kerajaan kutai ada.

1. Prasasti Yupa Tentang Kehidupan Politik

Prasasti ini menceritakan tentang kehidupan politik dan kepemerintahan kerajaan masa itu, dimana pendirinya bernama Kudungga, yang kemudian digantikan oleh anaknya bernama Aswawarman.

Pada masa kepemimpinan raja Asmawarman, diadakan upacara yang bernama Asmaweda, yakni pelepasan kuda untuk menentukan batas-batas wilayah Kerajaan Kutai. Setelah wafat, tahta raja diteruskan oleh cucunya bernama Mulawarman.

Pada masa kepemimpinan Raja Mulawarman, Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya.

Hal ini ditandai dari tingkat kesejahteraan rakyatnya. Selain itu, sikap dan sifat raja Mulawarman yang sangat baik hati, peduli dengan rakyat dan kehidupan sosial masa itu.

2. Prasasti Yupa Tentang Kehidupan Sosial

Prasasti Peninggalan Kerajaan Kutai yang satu ini menjelaskan bagaimana kehidupan sosial kala itu. Pada sekitar abad ke-4, Indonesia sidah dimasuki oleh pengaruh Hindu secara garis besar.

Oleh karena adanya aturan dan norma agama yang dijalankan, masyarakat hidup dalam pengawasan yang baik, teratur, rapi dan harmonis. Pada zaman itu juga telah menghadapi perkembangan seiring zaman, namun budaya lama tetap dilestarikan dan dijaga.

3. Prasasti Yupa Tentang Kehidupan Budaya

Prasasti Kerajaan Kutai berikutnya ini menjelaskan sedikit mengenai kehidupan budaya, baik dalam bentuk tradisi maupun kebiasaan Masyarakatnya. Kerajaan Hindu-Budha memang kental dengan peninggalan budaya yang hingga saat ini masih ada yang dilestarikan.

Si salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Kutai, ada yang menyebutkan tentang tempat suci bernama Vaprakecvara, yakni sebuah lapangan luas sebagai tempat pemujaan Tuhan / Dewa Siwa.

4. Prasasti Yupa Menjelaskan Tentang Kehidupam Agama

Dalam salah satu Prasasti Peninggalan Kerajaan Kutai ini, dijelaskan mengenai kehidupan agama pada masa itu, dan perkembangan terpesat yakni pada masa kekuasaan Raja Aswawarman, yang menjadikan Agama Hindu sebagai Agama resmi Kerajaan Kutai kala itu.

Meskipun tidak keseluruhan, karena masih ada yang menganut kepercayaan orisinil mereka, yaitu Kaharingan (kepercayaan tradisional suku Dayak di Kalimantan).

Itulah tadi isi dari Prasasti Peninggalan Kerajaan Kutai yang berupa 7 keping tugu batu Yupa yang berhasil ditemukan. Dari keseluruhan, memang tidak semuanya bisa diterjemahkan karena berbagai sebab.

Silsilah Raja Kerajaan Kutai

Menurut situs Wikipedia, sekiranya ada sekitar 21 raja yang masuk dalam Daftar Raja-raja Kerajaan Kutai, yang keseluruhannya diawali dengan nama “Maharaja”. Berikut adalah daftar tersebut secara berurutan :

  1. Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
  2. Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
  3. Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
  4. Maharaja Marawijaya Warman
  5. Maharaja Gajayana Warman
  6. Maharaja Tungga Warman
  7. Maharaja Jayanaga Warman
  8. Maharaja Nalasinga Warman
  9. Maharaja Nala Parana Tungga Warman
  10. Maharaja Gadingga Warman Dewa
  11. Maharaja Indra Warman Dewa
  12. Maharaja Sangga Warman Dewa
  13. Maharaja Candrawarman
  14. Maharaja Sri Langka Dewa Warman
  15. Maharaja Guna Parana Dewa Warman
  16. Maharaja Wijaya Warman
  17. Maharaja Sri Aji Dewa Warman
  18. Maharaja Mulia Putera Warman
  19. Maharaja Nala Pandita Warman
  20. Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
  21. Maharaja Dharma Setia Warman

Nah, itulah tadi Informasi mengenai prasasti peninggalan kerajaan kutai beserta silsilah raja-raja yang pernah berkuasa. Semoga bisa bermanfaat dan terima kasih.

You May Also Like