6 Cara Penulisan Judul yang Benar Sesuai PUEBI Beserta Contohnya

Penulisan Judul yang Benar

Penulisan judul yang benar dan sesuai kaidah EYD sejatinya bukanlah perkara yang sulit, namun hingga kini saya melihat masih banyak saja orang-orang yang belum paham dan mengerti mengenai cara penulisan judul itu sendiri, meskipun setiap hari dia berkecimpung dalam dunia yang bersangkutan.

Contohnya adalah tata cara penulisan judul artikel di website-website besar maupun blog personal seperti rapikan.com yang sering kita jumpai saat browsing.

Hal ini memang bukanlah sebuah kewajiban, hanya saja, kesannya jadi terlihat tidak rapi dan kurang benar.

Namun bagaimanapun itu, sebenarnya website-website tersebut hanya berusaha mengikuti arus trend dan modernisasi, dimana semakin kesini, masyarakat perlahan telah melupakan bagaimana cara berbicara dan menulis judul sesuai kaidah EYD dan PUEBI, yang diajarkan di Dunia Pendidikan seperti sekolah dan kuliah.

Sayangnya, kesalahan dalam penulisan tersebut terdapat pada bagian terpenting, yakni Judul.

Akhirnya, banyak para siswa sekolah maupun mahasiswa yang salah arah, meskipun situs-situs tersebut tadinya tidak bertujuan demikian.

Namun dampaknya tetap saja nyata, mengingat saat ini website di Internet menjadi salah satu patokan untuk belajar, menggali informasi dan mencari referensi terhadap sebagian besar kebutuhan manusia, termasuk pendidikan.

Baca juga : Teori Pendidikan

Penulisan Judul yang Benar sesuai EYD dan PUEBI

Pada kesempatan ini, saya akan coba mengajarkan mengenai Cara Menulis / Penulisan Judul yang Benar sesuai dengan patokan EYD dan PUEBI.

Silakan disimak artikel ini hingga selesai, agar anda tidak salah lagi dalam menulis judul apapun.

1. Awali dengan Huruf Kapital untuk Kata Seperti Ini

Dalam aturan dan kaidah EYD, pengawalan huruf kapital wajib hukumnya saat menyebutkan beberapa suku kata tertentu, baik pada judul maupun isi, antara lain adalah nama orang / tokoh, nama kota, negara, merek, dan bersifat pengawalan yang berhubungan dengan Tuhan, gelar hingga singkatan.

Secara tidak langsung, menuliskan huruf kapital pada beberapa suku kata diatas akan menjadi penjelas, sekaligus penghargaan terhadap makna dari kosa kata tersebut. Sehingga, siapapun yang membacanya akan langsung paham dan mengerti.

2. Huruf Kapital di Awal Suku Kata Pada Judul

Cara penulisan judul yang benar berikutnya yakni menempatkan huruf kapital pada kosa kata pertama di sebuah judul.

Ini berlaku umum untuk semua bentuk judul, baik penggunaan di lingkungan formal, pengumuman, judul artikel website, skripsi, tugas sekolah dan sejenisnya.

Contohnya adalah sebagai berikut :

  • Manfaat Media Sosial bagi Remaja
  • Dampak Negatif Narkoba bagi Anak-Anak
  • Cara membentuk suatu Kelompok Sosial

Jika terdapat kasus dimana sebuah judul diawali dengan angka, maka kata setelah angka tersebut juga harus dikapitalkan. Ini menandakan bahwa suatu bahan bacaan diawali dari kata tersebut.

3. Menempatkan Huruf Kecil pada Kata Penghubung

Berikutnya adalah penempatan huruf kecil pada judul, yang diposisikan pada semua kata penghubung, contohnya adalah di, dan, dengan, serta, tapi, yang, atau, maupun, melainkan, sejak, sebelumnya dan sejenisnya.

Semua bentuk kata penghubung tidak boleh dibesarkan jika ada terdapat pada judul.

Sebenarnya, hal ini masih bersifat simpang siur, mengingat tidak sedikit juga orang yang membuatnya dengan meng-kapitalkan seluruh kosa kata di dalam judul, baik kata inti (wajib) maupun penghubung.

Yang menjadi pengecualian adalah, jika kata penghubung tersebut berada pada awal judul, maka aturannya mengikuti poin pertama diatas, yakni dibuat kapital, tapi hanya di satu posisi ini saja, sedangkan jika pada posisi tengah atau ujung, aturannya tetap huruf kecil.

4. Pada kata Dwilingga, diawali huruf kapital

Kata Dwilingga adalah suku kata yang mengalami pengulangan sempurna.

Ada beberapa jenis kata Dwilingga yang punya fungsi berbeda jika dituliskan “satu” saja. Misalnya kata “Undang” dan “Undang-undang”, tentu makna dan penempatannya berbeda.

Baca juga : Perbedaan Paper dan Makalah

Contoh kata Dwilingga lainnya adalah Samar-Samar, Anak-Anak, Mata-Mata, Tanda-Tanda, Tiba-Tiba dan sejenisnya, maka semuanya ditulis dengan pengawalan huruf besar. Contohnya adalah :

  • Anak-Anak menikmati Pemandangan Pantai di Sore Hari
  • Dia adalah Mata-Mata Musuh saat Penggerebekan terjadi
  • Jenis Kriminal yang terjerat Undang-Undang yang berat

5. Kata Ulang Berimbuhan dan Ulang Sebagian, Ditulis Kapital pada Kata Pertama Saja

Kata ulang berimbuhan adalah mengulang kata dasar sekaligus dengan imbuhannya (afiksasi). Sedangkan kata ulang sebagian adalah mengulang sebagian dari kata dasarnya.

Kata pengulangan seperti in sangat banyak jenisnya dan pasti sering pula anda dengar. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :

  • Serba-serbi Aceh sebagai Kota Islam Tertua
  • Berjalan-jalan di Pantai pada Sore Hari
  • Masakan Enak dari bahan Lauk-pauk

6. Cara Penulisan ‘si’ dan ‘sang’ pada Judul

Cara membuat judul yang benar berikutnya yakni menempatkan dua kata ini pada posisi yang pas. Penampatan kata ‘si’ dan ‘sang’ pada judul juga seringkali salah dan tidak sesuai kaidah PUEBI.

Secara sederhana, Kata ‘Si’ pada sebuah kalimat bermakna sebutan untuk seseorang yang memiliki nama panggilan unik, nama tenar, sapaan akrab, perilaku, serta penyebutan nama orang itu sendiri. Contohnya adalah sebagai berikut :

  • Si Kancil yang Malang ditangkap oleh Petani
  • Kesaksian si Penipu saat berada di Kantor Polisi
  • Si Tukang Tidur yang Kaya Raya

Cara penulisannya adalah, menjarakkan 1 spasi (di tulis terpisah) antara kata ‘si’ dengan kata didepannya sebagai pengikut, bukan disatukan.

Sedangkan penggunaan kata ‘sang’, lebih identik kepada suatu perilaku baik maupun buruk, yang dilakukan oleh seseorang dalam hidupnya. Cara penulisannya juga sama dengan ‘si’. Contoh pembuatan judulnya adalah :

  • Ir. Soekarno, Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia
  • 17 Agustus 2019, Sang Merah Putih berkibar dengan Gagahnya di depan Istana Presiden.

Pengaruh Kesalahan Penulisan Judul Terhadap Beberapa Kasus

Di atas, anda telah disajikan informasi mengenai Cara menulis judul yang benar.

Saat anda mempraktekkan beberapa poin diatas secara seksama, artinya anda telah memberikan keterampilan yang tidak semua orang telah paham.

Dalam beberapa kasus yang berhubungan dengan dunia tulis menulis, judul merupakan salah satu hal terpenting di atas ulasan atau isi pembahasan. Membuat judul yang Click Bait (terlalu berlebih-lebihan) juga tidak baik.

Namun, nyatanya praktek ini telah mewabah dan berkembang pesat di beberapa website besar tanah air.

Banyak orang yang mendefinisikan bahwa, judul bacaan yang click bait itu mampu memicu kontroversi, adu domba hingga berita Hoax yang sangat mudah tersebar.

Maka dari itu, jika anda adalah salah satu penulis di blog pribadi atau berperan sebagai Freelancer, usahakanlah membuat judul yang benar-benar jujur, mengandung poin utama dan tidak menyimpang dari bahasan inti.

Karena selain berdampak pada kualitas literasi kita, membuat judul yang salah juga akan menjadi blunder, serta menciptakan stigma-stigma negatif dari sebagian besar pembaca, apalagi jika mereka mudah terbawa suasana hanya karena memahami sebuah artikel tulisan.

Penutup

Jika anda sering melihat judul yang terlalu berlebihan, mengundang rasa penasaran pembaca padahal isinya tidak sesuai, jangan ditiru.

Baca juga : Contoh Landasan Teori

Buatlah kepala artikel yang benar-benar relevan dengan isi dan fakta yang ada.

Demikianlah, 6 Cara dan Contoh Penulisan Judul yang benar sesuai PUEBI. Semoga bisa membantu dan bermanfaat untuk anda, terima kasih.

You May Also Like