Contoh Penerapan POAC pada Perusahaan UKM

Contoh Penerapan POAC pada Perusahaan UKM

Contoh Penerapan POAC pada Perusahaan UKM

Apa itu UKM? Pengertian UKM adalah suatu badan usaha yamg dikategorikan kecil, dibangun oleh satu orang atau secara berkelompok, dengan Kekayaan pertahun maksimal sebesar Rp. 600 juta diluar bangunan tanah tempat usaha.

Saat ini, jumlah bisnis UKM sangat banyak sekali. Fakta ini tidak terlepas dari beberapa sebab, antara lain modal yang kecil, pengeluaran yang minim dan sangat dekat dengan kearifan lokal.

Untuk menunjang kinerja UKM tersebut, pemilik usaha harus memanfaatkan Fungsi-fungsi Manajemen yang ada, salah satunya adalah Fungsi POAC.

Pengertian POAC adalah suatu ilmu manajemen yang berisi Perencanaan, Organisasi, Pelaksanaan dan kontrol.

Baca : Pengertian POAC Lengkap

Sebagai prakteknya, disini saya akan coba jelaskan Contoh Penerapan POAC pada Bisnis UKM. Hal ini sangat penting diletahui setiap Wirausawan, karena akan berdampak besar bagi usaha yang dinalani.

Sebelum masuk ke Contoh POAC ini, saya akan menguraikan sedikit, bahwa UKM yang akan saya bawakan bernama CV. Bumi Sentosa (Hanya contoh), yang memproduksi Produk Parfum.

Nah, Berikut adalah Contoh POAC pada UKM CV. Bumi Sentosa, yang saya susun secara bertahap dari awal hingga akhir.

1. Perencanaan (Planning)

Penerapan fungsi POAC yang pertama adalah menyusun sejumlah perencanaan-perencanaan usaha, diambil kesepakatan melalui musyawarah dari seluruh lapisan manajemen yang ada.

Baca juga : Pengertian Manajemen

Planning awal yang akan disusun dan dirumuskan antara lain adalah Penentuan lokasi, distributor bahan baku, modal awal, Strategi Pemasaran hingga penentuan target pasar / lokasi penjualan yang potensial.

1.1. Penentuan Lokasi Usaha

Lokasi penempatan usaha ditentukan berdasarkan prediksi dari potensi wilayah yang dipilih terhadap keadaan produk.

Karena produk yang akan dikembangkan berjenis Parfum pakaian, maka lokasi penjualan setidaknya dekat dengan keramaian dan didominasi anak muda.

Maka lokasi yang pas antara lain adalah Lingkungan Kampus, daerah keramaian, lalu lintas yang padat, tempat-tempat tongkrongan anak muda dan sejenisnya.

1.2. Distributor Bahan Baku

Setelah penentuan lokasi ditetapkan, selanjutnya yaitu mencari pemasok (distributor) bahan baku pembuatan parfum. Bahan baku yang diperlukan didasarkan pada jenis parfum yang akan diproduksi. 

Setelah ditemukan, maka perusahaan segera membentuk kerja sama bisnis dengan manajemen pemasok, mulai dari jangka waktu, harga, aturan dan perjanjian-perjanjian lainnya yang disetujui kedua belah pihak.

1.3. Perencanaan Produksi

Penerapan POAC bagian Planning selanjutnya yaitu perencanaan produksi. Setelah lokasi usaha dan bahan baku ditentukan, maka proses produksi segera dijalankan.

Dalam prakteknya, perusahaan memerlukan yang namanya Sumber Daya Manusia berupa tenaga kerja.

Baca : 7 Tahap Perencanaan Produksi

Tenaga kerja yang direkrut dipilih berdasarkan kesepakatan internal perusahaan, termasuk didalamnya menentukan bagian-bagian mana saja yang membutuhkan tenaga kerja.

1.4. Perawatan Peralatan

Peralatan prosuksi yang tersedia tentu akan mengalami kerusakan, ataupun jam maintenance berskala.

Maka Manajemen harus menunjuk orang/ sekelompok orang yang diberi tugas memantau serta melakukan penyervisan terhadap peralatan.

1.5. Pemasaran

Yang terakhir adalah menyusun strategi pemasaran. Tugas Manajemen Marketing antara lain adalah melakukan riset pasar, melakukan pemasaran, mendapatkan pelanggan pertama / setia, serta memantau para kompetitor usaha dalan pasar yang sama.

Baca : 11 Strategi Pemasaran

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengertian Organizing adalah struktur organisasi dalam sebuah badan usaha, dimana tiap-tiap struktur penempatan posisi diberikan tugas dan wewenang masing-masing, yang bertujuan untuk mencapai visi dan misi usaha.

Dalam Penyusunan Struktur Organisasi, Manajer / Pemilik Usaha CV Bumi Sentosa akan menunjuk beberapa orang untuk mengepalai setiap manajemen yang ada, serta memberikan tugas dari masing-masing tersebut. Maka hasilnya adalah seperti ini :

2.1. Pemilik Usaha

  • Memutuskan dan menetapkan segala bentuk peraturan kebijakan tertinggi yang berlaku di perusahaan
  • Bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang diraih badan usaha
  • Mengembangkan segala bentuk sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran dari kekayaan usaha
  • Sebagai perwakilan tertinggi dalam menjalin hubungan dengan dunia di luar usaha
  • Menetapkan segala strategi demi mewujudkan visi-misi perusahaan
  • Paling Berhak menerima dan memberhentikan tenaga kerja

2.2. Bendahara

  • Mengelola seluruh kegiatan yang mencakup persoalan keuangan perusahaan
  • Menginput pemasukan dan pengeluaran perusahaan pada tiap-tiap periode tertentu
  • Membuat jurnal keuangan, laba-rugi, neraca saldo dan lain-lain.
  • Menyusun budget perusahaan per periode.

2.3. Sekretaris

Sekretaris bertugas untuk menyusun segala jadwal rapat dan pertemuan kerjasama, mencatat hasil kesepakatan, dan pengumpulan data segala elemen yang terkait dengan usaha.

2.4. Divisi Marketing

Divisi ini diberi tugas dalam melakukan setiap kegiatan yang bertema pemasaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam prakteknya, Divisi Marketing akan diberi dua jalur tugas, yakni promosi ke lapangan dan secara online.

Promosi ke lapangan adalah Jenis Direct Marketing, yang mayoritas prosesnya melalui tatap muka langsung dengan calon pelanggan. Contohnya adalah Sales Marketing, maupun promosi dengan sistem Door to Door.

Sedangkan Jenis Promosi Secara Online adalah strategi pemasaran yang melakukan pengiklanan produk menggunakan pihak ketiga, yakni website / toko online pribadi atau milik orang lain, baik dalam bentuk Content Placement maupun Iklan Banner bertema Keunggulan dan Gambaran produk Parfum tersebut.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Pengertian Actuating adalah proses pelaksanaan segala yang tertera pada tahap perencanaan dan tugas-tugas pada struktur organisasi.

Pada praktek Actuating ini, peran yang paling besar dipegang oleh pemilik usaha (CV. Bumi Sentosa).

Segala peraturan dan kendali pelaksanaan dipegang oleh pemilik. Dalam proses perjalanan usaha, dibuatlah beberapa peraturan yang harus dipatuhi sebagai Sistem Operasional Prosedur (SOP) bisnis. Aturan-aturan tersebut antara lain :

  • Tidak boleh datang terlambat. Jika memungkinkan, kabarkan terpebih dahulu dan sampaikan alasan yang jelas
  • Setiap orang di CV ini harus saling menghormati satu sama lainlain
  • Sa menghargai antar jabatan
  • Tidak diperbolehkan adanya SARA, Rasis dan Pelecehan dalam bentuk apapun.

Adapun Fungsi Actuating dalam pembentukan peraturan pelaksanaan ini adalah dalam rangka mewujudkan kinerja anggota tiap elemen, agar tetap berada pada jalur rencana, dalam mencapai visi, misi dan tujuan usaha.

Baca Juga : Penerapan POAC pada Diri Sendiri

Segala upaya dilakukan sehingga proses produksi, pemasaran dan penjualan berjalan efektif dan mampu membuat badan usaha terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

4. Pengendalian (Controlling)

Penerapan POAC pada Perusahaan UKM yang terakhir yaitu Controlling. Pengertian Controlling adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan kepala manajemen tiap pisi, dalam mengendalikan segala kegiatan yang berlangsung.

Setiap kegiatan yang dilakukan, tidak sepenuhnya dikontrol oleh kepala, namun tetap kembali pada para pekerja itu sendiri, sebagai tenaga sumber daya manusia yang mengoperasikannya.

Karena Contoh ini adalah UKM, tentu akan berbeda jauh dengan Perusahaan-perusahaan Ekstraktif atau badan usaha berskala besar, yang pastinya terdapat struktur organisasi yang banyak.

Baca juga : Fungsi Manajemen POAC menurut Para Ahli

Penutup

Nah, itulah tadi Contoh Penerapan POAC pada Perusahaan UKM (Usaha Kecil Menengah). Jika diterapkan dengan baik dan benar, dampaknya akan sangat terasa seperti apa Fungsi POAC berperan dalam kemajuan sebuah usaha.

You May Also Like